Kasihan, Puluhan Pedagang di Pasar Andir Bandung Tak Kuat Bayar Listrik

Rabu, 17 November 2021 – 05:57 WIB
Ilustrasi pedagang di pasar. Foto: dokumen JPNN.com/Ricardo

jpnn.com, BANDUNG - Puluhan kios di Pasar Andir, Kota Bandung, terpaksa tidak memperoleh pasokan listrik.

Sebab, PD Pasar memutus jaringan setrum ke kios yang menunggak tagihan listrik.

BACA JUGA: PD Pasar Bermartabat Tak Beri Keringanan Tagihan Listrik

Besaran tunggakan tagihan listrik itu bervariasi di kisaran Rp 2 juta hingga Rp 2,5 juta. 

Ketua Asosiasi Pengurus Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Jawa Barat Nandang Sudrajat mengatakan tunggakan listrik ini biasa terjadi di masa pandemi Covid-19. 

BACA JUGA: Bagai Makan Buah Simalakama, Terpaksa Bayar Tagihan Listrik PLN Rp 20 Juta

Menurutnya, Pemkot Bandung melarang pemilik kios berjualan pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat lalu. Walhasil, penutupan kios itu menyebabkan pendapatan para pedagang turun. 

"Sekarang ini kami baru mulai berjualan, tetapi sudah diminta bayar tagihan listrik padahal kios ramai saja belum. Kami mohon kebijaksanaannya," tutur Nandang saat dihubungi, Selasa (16/11).

BACA JUGA: Aneh, Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung Tiba-Tiba Membengkak

Nandang menjelaskan jumlah kios di Pasar Andir yang jaringan listriknya diputus terus bertambah dari hari ke hari.

Awalnya, kata Nandang, hanya ada 10 kios yang listriknya diputus. Namun, kini jumlahnya bertambah, yakni masing-masing lima kios di bagian basemen, lantai dasar, lantai 1, dan lantai 2.

Menurut Nandang, pemutusan listrik itu membuat para pedagang kesulitan berjualan.

"Mereka akhirnya memutuskan menutup kios dan pindah ke tempat lain untuk berjualan," tuturnya. 

Nandang mengatakan seharusnya Pemkot Bandung memberikan subsidi kepada para pedagang pasar yang mengalami kesulitan berusaha pada masa pandemi.

Dia menyebut subsidi itu bisa berupa keringanan dalam mencicil pembayaran tagihan listrik.

Oleh karena itu, APPSI akan menyurati PD Pasar guna mempertahankan aliran listrik ke kios yang menunggak tagihan.

"Keinginan kami ada keringananlah. Pandemi ini harusnya ada subsidi dari pemerintah, kan, sekarang juga belum normal kondisinya," katanya.(mcr27/jpnn)


Redaktur : Antoni
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler