Pedagang Pasar Curhat ke Khofifah, Sulit Bersaing di Era Daring

Sabtu, 05 Oktober 2024 – 17:52 WIB
Cagub Jatim nomor urut 2 Khofifah Indar Parawansa saat blusukan ke Pasar Wonokromo Surabaya, Sabtu (5/10/2024). ANTARA/HO-Tim Khofifah-Emil.

jpnn.com - SURABAYA - Para pedagang Pasar Wonokromo Surabaya menyampaikan curahan hati kepada calon gubernur Jawa Timur yang juga petahana Khofifah Indar Parawansa.

Dalam curhatannya para pedagang tradisional mengeluhkan sepinya pembeli.

BACA JUGA: Ingat, Dilarang Melibatkan Anak Pada Kampanye Pilkada

Mereka mengakui sulit bersaing dengan pedagang yang gencar menggunakan sistem daring.

"Beberapa pedagang di sini sebagian mengatakan sepi, ada yang mengatakan biasa-biasa saja. Sebagian mereka menyampaikan harus bersaing dengan tren perdagangan online," ujar Khofifah saat blusukan ke Pasar Wonokromo Surabaya, Sabtu (5/10).

Menanggapi keluhan tersebut Khofifah menyatakan bahwa digitalisasi adalah sebuah keniscayaan yang harus dihadapi di semua sektor kehidupan.

BACA JUGA: Jawab Aspirasi Masyarakat, Ini 8 Program Unggulan ASR-Hugua untuk Wujudkan Sultra Maju

Karena itu pasar tradisional juga harus mengarahkan perkembangan ke depan ke arah hybrid yaitu penjualan langsung dan digital.

“Penjualan online setuju tidak setuju harus ditransformasikan di pedagang pasar tradisional. Supaya mereka juga tetap bisa melayani baik yang penjualan langsung maupun yang penjualan online,” ujarnya.

Disebutkan wanita yang juga mantan Menteri Sosial dan mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini, berkurangnya pembeli dirasakan pedagang khususnya yang menjual makanan dalam bentuk kemasan.

Sedangkan mereka yang menyebut tidak kehilangan pelanggan adalah para pedagang di pasar basah khususnya daging dan ikan, yang mana mereka masih banyak melayani pembeli yang sudah lama dan sudah berlangganan.

“Jadi, artinya penjualan secara online harus diadaptasikan dengan belanja tradisional agar tetap bisa melayani semua pembeli,” ucapnya.

Selain itu, kata dia, pasar tradisional juga harus tetap dijaga kualitasnya, higienitasnya, serta harus ditingkatkan layanannnya dengan mengadaptasi ekosistem digital.

Dalam kepemimpinan Khofifah-Emil di periode pertama, digitalisasi di sektor usaha dilakukan dengan pengembangan Millenial Job Center.

Program ini telah menyentuh ribuan masyarakat yang dilatih untuk melakukan upgrade pada produk yang dijual menjadi lebih kreatif dan memasarkannya di pasar daring. (Antara/jpnn)

BACA JUGA: Survei: 51,9 Persen Warga Cilegon Tidak Puas Tehadap Kinerja Helldy Agustian

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Rilis Sejumlah Larangan di Masa Kampanye, Simak


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler