Pedagang Pindang Terancam Kekurangan Bahan Baku

Jumat, 14 Oktober 2016 – 23:04 WIB
Ilustrasi. Foto: Malut Post

jpnn.com - ‎JAKARTA- Mogok kerja yang telah berlangsung selama lima hari oleh nelayan, buruh, dan anak buah kapal (ABK) di Pelabuhan Muara Baru telah berdampak luas.

Khususnya bagi para pemindang yang kekurangan pasokan ikan.

BACA JUGA: YES! IHSG Akhirnya Menguat

Padahal, Presiden Joko Widodo menginginkan dunia kemaritiman Indonesia semakin maju dengan stok ikan melimpah dan memanfaatkan industri perikanan untuk kesejahteraan nelayan.

Selain itu, juga memenuhi konsumsi ikan lokal serta mendatangkan devisa ekspor.

BACA JUGA: Perindo Janji Penuhi Kebutuhan Pedagang Ikan Pindang

Dari pantauan di Pelabuhan Muara Baru, kapal ikan tidak melaut karena perizinan yang tidak selesai berbulan-bulan.

Pabrik dan cold storage tutup karena tidak kuat menanggung kenaikan tarif sewa lahan sebesar 450 persen lebih. Ini menjadi masalah dalam sistem kemaritiman Indonesia.

BACA JUGA: Pedagang Ikan Pindah Mengadu ke Perindo

"Kalau bahan baku tidak ada, bagaimana bisa kami buat ikan pindang. Kami mohon Perum Perindo memberikan solusi bagi pengolah ikan pindang," tutur Ketua Perhimpunan Pengolah Ikan Pindang (PPIP) H Winarso dalam pertemuan dengan Perum Perindo, Jumat (14/10).

PPIP juga meminta Perum Perindo untuk segera mengambil langkah yang bijaksana agar perusahaan perikanan dan cold storage kembali beroperasi.

Sebab, jika mogok terus berlanjut, pedagang ikan pindang akan kesulitan mencari bahan baku. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ssstt..Orang Kaya Indonesia Masih Sembunyikan Harta di Negara Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler