Pedas! Politikus PDIP Serang Menteri Susi saat Raker

Rabu, 13 September 2017 – 08:31 WIB
Susi Pudjiastuti. Foto: Miftahulhayat/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDIP Ono Surono menyerang Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti dengan pernyataan-pernyatan pedas, saat Rapat kerja Komisi IV DPR di Senayan, Jakarta, Selasa (12/9).

Ono Surono meminta penjelasan Susi Pudjiastuti terkait pengadaan kapal bantuan dan alat tangkap yang tak kunjung beres.

BACA JUGA: Ini Permintaan KPK pada Parpol

”Kapal bantuan yang diprogramkan KKP sebenarnya tidak laku. Makanya rancangan anggaran belanja KKP jadi disclaimer,” kata Ono Surono.

Dia juga mengatakan bagaimana kalau program sudah dijanjikan tapi tidak direalisasikan. Bagaimana dengan perusahaan yang sudah mengontrak dibatalkan.

BACA JUGA: Gerindra: Deddy Mizwar Perlu Tingkatkan Komunikasi

Lalu perusahaan sudah melakukan pinjaman ke bank tapi proyeknya dibatalkan KKP.

”Aneh juga dengan perusahaan pengadaan kapal yang sudah buat kontrak tapi dibatalkan dan tidak mendengar reaksi protes. Apakah nanti kapal yang diserap adalah kapal yang dibatalkan yang pada 2016 akan dibagikan di 2017?” tanya Ono Surono bertubi-tubi.

BACA JUGA: Gerindra Cabut Dukungan Deddy-Syaikhu? Ini Kata Tifatul

”Mampu nggak sih KKP menyerap anggaran? Bagaimana mungkin bisa terealisasi dengan baik, mengadakan alat tangkap 3.000, tapi pengadaannya baru bulan Oktober, dan pembagiannya harus selesai akhir tahun,” tanya Ono lagi.

Dia menegaskan, kalau KKP tidak mampu menyerap anggaran atau dianggap kebesaran biar dievaluasi. ”Karena anggaran ini untuk masyarakat yang sedang menunggu,” tegasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan sudah hampir 3 tahun menjadi menteri, isu yang digembar gemborkan Susi tidak bergeser dari ilegal fishing.

”Isu ilegal fishing seperti satu keberhasilan luar biasa. Padahal sudah ada Satgas ilegal fishing, Bakamla Polairud, PSDKP, Angkatan Laut, tapi kapal-kapal pencuri dari Thailand, Filipina dan China masih mencuri di perairan kita,” katanya.

Dia meminta Susi untuk bergeser dari isu ilegal fishing agar bisa mengerjakan yang lain seperti perikanan budidaya dan yang lainnya.

”Ibu hanya bicara kerugian negara, rapat hari ini (Raker. Red) juga adalah kerugian negara Bu,” tegasnya.

Ono Surono juga mengkritisi langkah Menteri Susi yang selama ini terlalu banyak melakukan pencitraan.

”Apakah kerjanya hanya untuk bicara di media saja atau riil. Jangan asal njeblak saja di media,” tukasnya.

Selanjutnya data ekspor, Susi menyampaikan neraca perdagangan Indonesia lebih baik dalam era kepemimpinannya.

Sementara data FAO yang sesungguhnya Indonesia tidak masuk dalam daftar itu 10 eksportir. Sebaliknya, Thailand peringkat 4, Tiongkok, Norwegia, dan Vietnam menempati tiga teratas.

”Parameternya jelas Ibu Susi tidak akan turun derajat kok kalau mau melakukan kajian bersama. Tapi untuk melakukan ini saja susah. Menteri pertanian sudah berhasil membongkar mafia beras, kalau ibu sudah bisa apa? Hanya bisa mempidanakan rakyat kecil. Kalau anggota DPR bicara keras lalu dianggap mafia, ayo bu bongkar mafia perikanan,” pintanya.

Sementara itu, Sekjen KKP Rifky Effendi mengatakan, neraca perdagangan Indonesia itu dilihat lebih baik dari tahun tahun sebelumnya Karena berhasil meningkatkan ekspor dan menurunkan impor.

Sementara negara Vietnam dan Thailand itu ekspornya tinggi, impornya juga tinggi. ”Kita bicara angka dan melihat dengan jelas untuk data impor negara lain itu meningkat tajam, kalau kita berhasil menekan,” terangnya. (nel)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jelang Pilkada, PDIP Terbelah di Kota Patriot


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler