Pedas, Richard Minta AHY Berkaca Terlebih Dahulu Sebelum Kritik Jokowi

Jumat, 17 Maret 2023 – 16:40 WIB
Ketua Umum Aliansi Simpatisan Moeldoko (ASM) Richard Y Bryant menilai AHY sebaiknya berkaca terlebih dahulu sebelum mengkritik Pemerintahan Jokowi. Foto: Ist.

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Umum Aliansi Simpatisan Moeldoko (ASM) Richard Y Bryant mengomentari pidato politik Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang disampaikan di lapangan Tenis Indoor, Senayan, Jakarta, Selasa (14/3) kemarin.

Dalam pidatonya AHY mengkritik soal utang pemerintah hingga kebijakan food estate di masa kepemimpinan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

BACA JUGA: Adian Menyebut Pidato Politik AHY Melukai Perasaan Legislator Demokrat di Senayan

Pria yang akrab disapa Richard Pesik ini menilai AHY seharusnya berkaca terlebih dahulu sebelum memberikan kritikan.

Paling tidak, berkaca pada pencapaian pemerintahan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang merupakan ayah kandung AHY.

BACA JUGA: Ibas Tegaskan Dukungan untuk Pidato Politik Ketua Umum Partai Demokrat

SBY memegang jabatan presiden selama sepuluh tahun, periode 2004-2014.

Menurut Richard, di era SBY angka korupsi sangat tinggi, bahkan melibatkan sejumlah kader partai berlambang mercy.

BACA JUGA: AHY Sebut Proyek Era Jokowi Tidak Bermanfaat dan Bikin Utang Membengkak

Selain itu, sejumlah mega proyek juga mangkrak pembangunannya, padahal menggunakan uang rakyat.

Dia lantas membandingkan dengan kinerja Pemerintahan Jokowi, dinilai sangat positif oleh mayoritas rakyat masyarakat.

Richard juga mengatakan Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi mampu bertahan ketika pandemi Covid-19 menyerang seluruh dunia.

Bahkan, perekonomian bangsa tumbuh, pembangunan sejumlah infrastruktur juga berjalan dengan sangat baik.

"Jadi, penilaian AHY terhadap sejumlah program Jokowi-Ma’ruf dalam pidato politiknya adalah penilaian yang gagal, ketika berkaca dari kegagalan pemerintahan SBY dan kaderisasi Partai Demokrat dalam tirani oligarki Cikeas untuk menguasai parpol," ujar Richard dalam keterangannya, Jumat (17/3).

Richard mencontohkan terkait program pusat olahraga terpadu era SBY yang dikenal dengan istilah proyek Hambalang.

Menurutnya, penilaian masyarakat terkait penanganan proyek mangkrak tersebut sangat buruk.

Kemudian, elite PD yang menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga ketika itu, Andi Mallaranggeng serta Ketua Umum PD Anas Urbaningrum menjadi terpidana.

Demikian juga sejumlah elite PD lainnya, juga ditetapkan sebagai terpidana kasus korupsi.

Richard lebih lanjut mencontohkan program stabilisasi sektor perbankan.

Misalnya, penanganan Bank Century yang berujung pada kerugian negara.

"Saya kira proyek Hambalang dan Bank Century ini harus diusut tuntas," ucapnya.

Di sisi lain, Richard menyoroti kebijakan deforestasi era SBY selama 10 tahun hanya menghasilkan pelepasan kawasan hutan yang sangat luas, tetapi manfaatnya tidak dirasakan rakyat kecil. (gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Buah AHY Sebut Penundaan Pemilu Aib Presiden Jokowi


Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler