Peduli di Masa Pandemi, Bernard Wibowo Jadi Sukarelawan Vaksinasi Covid-19

Selasa, 06 Juli 2021 – 01:05 WIB
Bernard Wibowo (kiri) bersama Sekretaris PMI Kota Batam, Asmin Patros saat jadi relawan vaksin. Foto: dok pribadi

jpnn.com, BATAM - Majelis Agama Buddha Tridharma Indonesia (Magabutri) melaksanakan vaksinasi Covid-19 di Batam. Guna membantu petugas medis dalam mengatur jalannya proses vaksinasi Covid-19, sejumlah sukarelawan dari masyarakat sipil pun ikut turun tangan.

Salah satunya, Bernard Wibowo. Selebgram Batam ini aktif menjadi sukarelawan vaksin sejak April lalu.

BACA JUGA: Jakarta Mulai Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 12-17 Tahun

"Jadi sukarelawan itu, karena saya peduli di masa pandemi seperti ini. Saya punya kerinduan bagaimana Batam bisa segera terbebas dari Covid-19 ini. Salah satu caranya dengan mengajak seluruh masyarakat aktif ikut vaksin," ujar Bernard saat ditemui di halaman Vihara Cipta Dharma, Seipanas, Minggu (4/7/2021).

Pria yang akrab disapa Bernard Huang ini bertugas sebagai pemeriksa suhu dan pengatur jalannya social distancing saat proses pendaftaran vaksin oleh warga berlangsung. Dengan sigap dan cekatan, ia langsung mengatur tempat duduk secara berjarak sehingga warga yang antri tidak berkerumun.

BACA JUGA: Jokowi Ingin Pelaksanaan Vaksinasi Dilakukan Pagi, Siang, dan Malam

"Ada 1.300 warga yang vaksin. Kami di sini sudah sejak pukul 07.00 WIB. Seperti biasa, acara ini berlangsung sampai sore. Kami bekerja sama antar sukarelawan untuk gantian mengatur para warga yang antusias vaksin," ungkap pria 34 tahun ini.

Sejak program ini mulai dicetuskan pemerintah sejak Maret 2021 lalu, ia aktif menyuarakan betapa pentingnya vaksin guna meminimalisir penularan Covid-19 dan dampaknya terhadap tubuh melalui sosial media lewat akun pribadinya @bernard_huangg di Instagram.

BACA JUGA: Vaksinasi 5 Ribu Orang Setiap Hari, Alumni Kanisius Diapresiasi Menkes Budi

Namun, April 2021 ia memberanikan diri turun langsung ke lapangan. Turut menjadi relawan vaksin di Universitas Internasional Batam (UIB) yang ditaja oleh PSMTI. Ia bergabung dari Ikatan Pemuda Tionghoa Indonesia (IPTI).

"Di organisasi itu kebetulan saya bertugas di bidang sosial, ekonomi, dan budaya. Cocoklah. Diajak pak Hendra untuk jadi sukarelawan, saya mau," jelasnya.

Menjadi sukarelawan vaksin, kepada masyarakat, Bernard mengemukakan betapa vaksin itu sangat perlu. Saat ini ada dua merek vaksin yang banyak dipakai di Indonesia, yakni Sinovac dan AstraZeneca.

"Banyak kabar hoaks beredar di berbagai media sosial yang menyebutkan vaksin ini nggak bagus, vaksin sana berbahaya. Ini yang saya dan tim sukarelawan ingin berikan edukasi ke masyarakat, bahwa proses vaksinasi ini, ada beberapa tahapan sebelum warga disuntik vaksin oleh para petugas medis.”

“Mulai dari pendaftaran, medical screening, wawancara kesehatan, vaksin bagi yang lolos vaksin, baru observasi. Warga perlu mengetahui efek setelah vaksin juga, apa yang harus dilakukan dan lain-lainnya. Ini perlu edukasi dan itu menjadi tugas kami," ungkap Bernard.

Selain itu, antusias warga untuk vaksinasi juga tinggi. Hanya saja untuk mendapatkan informasi pendaftaran vaksin secara benar kurang. Belum lagi tenaga medis dari gugus tugas sangat kekurangan untuk menangani.

"Di sini, saya juga bertugas untuk pendataan, membantu link pendaftaran, cek sumber pendaftaran, cek suhu, baru kasih masuk warga ke area antrean," jelasnya.

Menjadi sukarelawan vaksin ini, Bernard tak sendiri. Ia juga didukung sang istri, Vivi yang juga turut menjadi sukarelawan vaksin. Pasangan muda ini mengemukakan, ada kebahagiaan tersendiri saat membantu orang lain.

Yang tadinya warga tak tahu vaksin di mana jadi tahu. Yang tadinya tak berani vaksin, setelah diberi informasi yang jelas jadi mau vaksin.

"Sejak terjun jadi sukarelawan, jujur hatiku tenang dan happy. Vaksin ini sangat penting. Selain membentengi diri dari penularan, kita juga turut menyelematkan diri, keluarga, orang-orang terdekat, serta lingkungan kita," ujar Bernard yang diiyakan sang istri.

Selain itu, ia pun merasa puas saat ada warga atau followernya yang mengirim pesan terima kasih karena sudah diberi informasi vaksin.

"Ada follower yang ikut vaksin, kirim ke kita fotonya bahwa ia sudah selesai divaksin. Saya bahagia. Begitu saja saya sangat bahagia. Ada rasa senang begitu bantu orang. Ada kepuasan tersendiri yang tak bisa diungkapkan rasanya," ujarnya.

Meski begitu, selebgram yang kini aktif sebagai digital content marketing ini juga berpesan, bahwa vaksin tak sepenuhnya bisa membebaskan individu dari Covid-19. Ada hal-hal yang harus diperhatikan dan tak boleh diabaikan, yakni tetap menggunakan masker, jaga jarak, dan rajin cuci tangan.

BACA JUGA: Catat, 10 Stasiun Kereta Api ini Layani Vaksinasi Covid-19, Gratis!

"Apalagi sekarang mutasi Covid-19 ini sangat cepat. Banyak muncul varian yang berbahaya, seperti varian Delta. Hindari kerumunan dan batasi mobilitas di luar rumah kalau tak penting banget. Mari kita dukung kesehatan Indonesia pulih, ekonomi bangsa kita bangkit," tutupnya. (chy/bp)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler