jpnn.com - Ratusan pasang mata hadirin di Ballroom Pegadaian Tower, Jakarta Pusat, pada Selasa (1/8) malam, memandangi Damar Latri Setiawan.
Direktur utama PT Pegadaian itu sedang menjadi sahibulbait Pegadaian Media Awards 2023.
BACA JUGA: Ninik Rahayu, Nasabah Setia Pegadaian dari Perhiasan sampai Kepercayaan
Sebelum sesi pembagian penghargaan, Damar terlebih dahulu memaparkan capaian perusahaan yang kini dipimpinnya.
Pegadaian Tower sebagai lokasi acara itu menjadi bukti keberhasilam BUMN yang bergerak di bidang pembiayaan keuangan mikro tersebut.
BACA JUGA: Menteri BUMN Rombak Jajaran Direksi dan Komisaris PT Pegadaian, Damar Latri Jadi Dirut
Bangunan vertikal di Jalan Kramat Raya No 162, Jakarta Pusat, itu menjulang tinggi. Gedung tersebut memiliki 24 lantai, termasuk rubanah untuk parkiran.
"Izinkan kami pamer gedung baru juga," kelakar Damar mengawali sambutan sekaligus paparannya.
BACA JUGA: Bertabur Hadiah, Pegadaian Media Awards 2023 Jadi Ajang Silaturahmi dan Apresiasi
Damar bukan orang baru di Pegadaian. Pria kelahiran 1971 itu sudah tiga dasawarsa berkiprah di Pegadaian, persisnya sejak bergabung pada 1993.
Sebagai orang lawas di Pegadaian, Damar tahu banget soal perusahaan pelat merah penyedia jasa gadai itu.
"Pegadiaan itu unik banget, perusahaan yang sangat tua, dimulai 1901," tuturnya.
Di usia yang sudah menginjak 122 tahun, Pegadaian memiliki 12 kantor wilayah atau kanwil, 61 kantor area, 4.086 outlet, dan 180 ribu agen.
Damar menjelaskan jumlah nasabah Pegadaian mencapai 22,84 juta yang sebagian besar perempuan.
"Paling banyak nasabah wanita, 67,3 persen, karena ibu-ibu itu direktur keuangannya (dalam rumah tangga, red)," seloroh Damar.
Sudah setahun lebih Damar memimpin Pegadaian. Dia menjadi direktur utama pada April 2022.
Kinerja Pegadaian selama semester pertama (I) tahun ini tampak moncer. Damar pun menyajikan angka-angka dalam paparannya.
Pinjaman nasabah atau outstanding loan (OSL gross) yang dikucurkan Pegadaian pada Semester I-2023 sebesar Rp 62,85 triliun. Angka itu tumbuh 14,05 persen dari Rp 55,11 triliun pada periode sama tahun lalu.
Dari dana yang disalurkan sebesar itu, angka non-performing loan (NPL) atau kredit yang bermasalah hanya 1,5 persen.
"Jarang ada perusahaan pembiayaan yang memiliki NPL sangat serendah," ucap Damar.
Pendapatan usaha Pegadaian juga mengalami kenaikan secara year on year (YoY) sebesar 8,93 persen dari Rp 10,86 triliun menjadi Rp 11,83 triliun per Juni 2023.
Aset Pegadaian pun tumbuh 12,9 persen dari Rp 68,74 triliun menjadi Rp 77,6 triliun pada periode yang sama. Pada Semester I-2023, Pegadaian membukukan laba Rp 2,1 triliun.
Damar tidak sekadar membeber angka, tetapi juga cara meraih capaian itu. Peraih gelar doktor ekonomi dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu mengatakan Pegadaian di usia yang sudah tua harus bisa beradaptasi dengan zaman.
Model bisnis Pegadaian pun harus kekinian. "Usia (sudah) 122 tahun, makin tua, (tetapi cara berbisnis) makin muda," ucapnya.
Jurusnya ialah transformasi. Teknologi digital pun menjadi salah satu pilihan untuk transformasi itu.
Melalui teknologi informasi, perusahaan berlogo timbangan itu menjemput nasabah dengan aplikasi Pegadaian Digital.
"Untuk urusan TI (teknologi informasi, red) ini ditangani Pak Teguh (Direktur Teknologi Informasi dan Digital Pegadaian Teguh Wahyono, red)," kata Damar.
Menurut dia, dahulu orang-orang malu pergi ke Pegadaian untuk menggadaikan barang-barang mereka.
"Sekarang bisa lewat digital, (jaminan) tinggal dijemput ojek," katanya.
Pegadaian juga menerapkan jurus co-location untuk memperkuat jangkauan. Untuk jurus itu, Pegadaian menggandeng BRI dan PT Permodalan Nasional Madani atau PNM.
"Di daerah yang belum ada Pegadaian, kami masuk melalui outlet co-location dengan BRI," imbuhnya.
Damar pun rajin blusukan ke berbagai kantor Pegadaian. Pada pagi sebelum pelaksanaan Pegadaian Media Awards 2023, abiturien program Magister Ilmu Ekonomi Universitas Indonesia itu mengunjungi jajarannya di Jawa Timur.
Menurut Damar, ada gerai Pegadaian di Surabaya yang menyimpan barang-barang luks.
"Jaminannya barang mewah, ada tas LV (Louis Vuitton, red), Rolex (arloji, red). Tas branded banyak banget," tuturnya.
Di Surabaya pula ada gerai Pegadaian yang memiliki jaminan berlian 50 karat.
"Pernah melihat berlian 50 karat? Ada ternyata, dan itu masuk Pegadaian," ucapnya.
Saat ini, Pegadaian memiliki empat portofolio bisnis, yakni gadai, non-gadai, bullion, dan ekspansi usaha melalui anak perusahaan.
Jasa gadai sebagai usaha tertua Pegadaian masih menjadi layanan utama. Adapun jasa non-gadai yang disediakan Pegadaian ialah kredit usaha rakyat (KUR) dan tabungan haji.
Portofolio bisnis bullion ialah tabungan emas, kredit dalam bentuk emas, kredit dengan jaminan dore (material sebelum diolah menjadi emas murni), dan kredit kepemilikan emas.
Namun, khusus bank bullion, Pegadaian masih menunggu peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan. Meski demikian, Pegadaian sudah menyipkan infratrukturnya.
"Jadi, begitu POJK (Peraturan OJK, red) terbut, besoknya kami sudah bisa menawarkan produk ini," ucap Damar.
Syahdan, portofolio bisnis melalui anak usaha ialah refinery atau pemurnian emas, Emas Pegadaian, dan customized jewelry.
"Melalui customized jewelry anak usaha Pegadaian, Anda yang mau memberikan hadiah ulang tahun, bisa memesan perhiasan dalam bentuk emas yang digrafir wajah orang yang berultah," tutur Damar.
Dengan berbagai strategi itu, Damar mengharapkan kinerja Pegadaian tetap berkilau pada Semester II/2023.
"Insyaallah laba akhir tahun bisa Rp 4 triliun," harapnya.(eci/jpnn.com)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ekonom Sebut Pembentukan Bullion Bank Bisa Optimalkan Pengelolaan Emas
Redaktur : Antoni
Reporter : Yessy Artada