Pegadaian Internalisasi Budaya AKHLAK Kepada Seluruh Pegawainya

Selasa, 04 Agustus 2020 – 11:40 WIB
PT Pegadaian melakukan internalisasi budaya AKHLAK kepada seluruh pegawainya untuk mewujudkan spirit BUMN untuk Indonesia. Foto dok Pegadaian

jpnn.com, JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) resmi memulai internalisasi budaya AKHLAK kepada seluruh  karyawannya, yakni dengan menjunjung tinggi nilai-nllai Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif.

Hal ini dilakukan sebagai standar nilai perilaku yang menjadi pedoman dalam berbudaya kerja dalam mewujudkan spirit BUMN Untuk Indonesia.

BACA JUGA: Seperti ini Cara Pegadaian Beri Kemudahan Nasabah Dapatkan Pinjaman di Masa Pandemi

Direktur Utama PT Pegadaian Kuswiyoto menyatakan perseroan merupakan salah satu BUMN yang proaktif dan berkomitmen menerapkan nilai AKHLAK.

Nilai-nilai tersebut digagas oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan telah ditetapkan sebagai pedoman budaya kerja seluruh BUMN di bawah naungan Kementerian BUMN, sebagaimana tertuang dalam Surat Edaran Menteri BUMN Nomor : SE-7/MBU/07/2020 tanggal 1 Juli 2020.

BACA JUGA: Pegadaian Bantu Renovasi Rumah Mbah Minto

“AKHLAK adalah pedoman dalam berbudaya kerja yang dibangun oleh Kementerian BUMN dalam rangka mensejahterakan masyarakat dengan tujuan umum untuk kepentingan bangsa dan negara, serta mempunyai tujuan khusus untuk kepentingan perusahaan itu sendiri,” kata Kuswiyoto saat launching INSAN PEGADAIAN ber-AKHLAK di Kantor Pusat PT Pegadaian di hadapan pejabat dan seluruh karyawan melalui webinar, Senin (3/8).

Kuswiyoto menambahkan, Pegadaian memiliki modal utama yaitu kepercayaan dari nasabah dan masyarakat, dengan implementasi core values AKHLAK, diharapkan Pegadaian dan sumber daya manusianya bisa terus bertahan dan maju di tengah disrupsi teknologi yang sedang terjadi.

BACA JUGA: Pegadaian Salurkan Rp80,4 Triliun Untuk Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional

Pada kesempatan yang sama, Deputi bidang SDM, Teknologi & Informasi Kementerian BUMN Alex Denni mengatakan saat ini kita sedang berada di era yang disruptif.

Banyak perusahaan-perusahaan besar global yang bertahan karena sistem budaya kerja yang adaptif pada disrupsi.

“Untuk menghadapi perubahan yang cepat dan disruptif, tidak ada cara lain uang harus ditempuh oleh BUMN selain menjalankan transformasi. Transformasi yang terpenting  adalah orang-orang di dalam perusahaan, yang meliputi cara berfikir, cara bekerja dan cara berbicaranya,” imbuh Alex.

Kegiatan peluncuran dan internalisasi budaya AKHLAK juga menghadirkan Direktur ESQ, Ary Ginanjar sebagai nara sumber.

Ary Ginanjar mengatakan dalam sebuah organisasi harus memiliki tujuan dan nilai. Tujuan diibaratkan sebagai alat kompas, sedangkan nilai diibaratkan sebagai jangkar. Maka, tanpa tujuan dan nilai organisasi akan terombang-ambing saat ombak dan badai besar terjadi.(IKL/JPNN)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler