jpnn.com, JAKARTA - PT Pegadaian (Persero) melalui komitmennya terus melakukan kerja sama dengan organisasi masyarakat dan sosial Alunjiva Indonesia untuk memberikan pelatihan kewirausahaan di rumah BUMN Surabaya, Jawa Timur.
Kepala Divisi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Rully Yusuf mengatakan kegiatan tersebut sebagai upaya Pegadaian membantu para pelaku usaha ultra mikro dan UMKM dalam mengambangkan bisnisnya.
BACA JUGA: 5 Tips Agar Terhindar dari Penipuan Berkedok Rekrutmen Pegadaian
"Kami juga memberikan pelatihan kepada penyandang disabilitas. Oleh karena itu, PT Pegadaian bekerjasama dengan organisasi masyarakat dan sosial Alunjiva Indonesia memberikan pelatihan kewirausahaan di Rumah BUMN," ujar Rully dalam keterangan resmi, Selasa (30/5).
Rully menjelaskan program pelatihan kewirausahaan ini merupakan kolaborasi multi sektor antara BUMN dan juga wirausaha disabilitas agar dapat mengembangkan keterampilan bisnis, sehingga mampu menciptakan inovasi terhadap produk usahanya.
BACA JUGA: Waspada Penipuan Berkedok Rekrutmen, Simak Tips dari Pegadaian
Menurut Rully, kegiatan tersebut sejalan dengan fokus PT Pegadaian, yakni pengembangan UMKM.
Dia berharap melalui program ini, para peserta mampu meningkatkan kapabilitas dan memaksimalkan penggunaan teknologi informasi digital dalam pengembangan dan pemasaran usahanya.
BACA JUGA: PT Pengadaian Gagal Capai Target Omzet
“Sejalan dengan program pemerintah, para pelaku UMKM harus melek teknologi untuk Go Digital dan Go Global. Kegiatan ini menjadi bukti komitmen kami mendukung apa yang dilakukan oleh pemerintah, agar membuat kualitas UMKM di Indonesia dapat naik kelas,” jelas Rully.
Selain itu, dengan adanya pendampingan seperti ini, Pegadaian juga mendorong para pelaku usaha untuk ikut serta memberi dampak sosial dan lingkungan yang bermanfaat bagi keberlanjutan hidup masyarakat, khususnya dalam kesejahteraan ekonomi.
"Kami juga akan memberikan strategi pengembangan usaha, dari mengatur operasional, sales, dan strategi marketing produk seperti melakukan pemasaran menggunakan media sosial dan marketplace,” tambah Rully.
Adapun peserta disabilitas yang telah lulus proses kurasi dan ikut dalam program pendampingan kewirausahaan ini, di antaranya penyandang tuna daksa, autisme, tuna netra, dan tuna rungu.
Metode pendampingan dilakukan pelatihan secara offline dan online, peserta dapat berdiskusi langsung bersama mentor untuk membahas permasalahan hingga pengembangan usaha yang telah dijalani.
Agenda kegiatan meliputi pelatihan yang dilakukan secara daring dan luring.
Kemudian, dilakukan pendampingan sepanjang bulan Juni hingga Agustus 2023. (mcr28/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ratusan Warga Kunjungi Bazar Emas di Pengadaian
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Wenti Ayu Apsari