jpnn.com, JAKARTA - PT Pegadaian saat ini sudah masih mampu menguasai 95 persen pasar gadai di Tanah Air.
Meski begitu, manajemen Pegadaian sangat menyadari bahwa persaingan akan semakin ketat yang disebabkan oleh terbitnya POJK 31/2016, yang memungkinkan masuknya pemain-pemain baru di industri pergadaian, serta disruption dari fintech.
BACA JUGA: 2018, Pegadaian Targetkan Laba Capai Rp 4 triliun
"Di sisi lain Pegadaian harus memenuhi aspirasi stakeholder untuk selalu meningkatkan peranannya dalam financial inclusion yang diukur dengan banyaknya jumlah nasabah yang bisa dilayani oleh Pegadaian," ucap Direktur Utama Pegadaian Sunarso.
Beberapa strategi kata Sunarso sudah disiapkan perseroan untuk menghadapi beberapa tantangan yang teridentifikasi.
BACA JUGA: Pegadaian Bidik 6 Ribu Agen Baru
Di antaranya, perseroan sedang melakukan transformasi yang meliputi pengembangan distribution channel maupun produk berbasis digital, digitalisasi proses bisnis, dan transformasi di area human capital termasuk corporate culture.
"Strategi ini dimaksudkan agar Pegadaian tetap bisa mempertahankan market share di industri gadai dan mampu mendiversifikasi engine of growth pada produk-produk nongadai, serta meningkatkan jangkauan layanannya sehingga mampu menambah jumiah nasabah secara signifikan," jelasnya.
BACA JUGA: Menteri BUMN Angkat Ina Primiana jadi Komut Pegadaian
Bahkan dalam tiga tahun terakhir, jumlah nasabah Pegadaian juga terus meningkat, dari 7,6 juta di 2015 melonjak 24,5 persen menjadi 9,5 juta pada 2017 dan diproyeksikan akan menjadi 11,5 juta pada 2018.
"Pegadaian optimistis kinerja pada 2018 akan semakin membaik, sejalan dengan membaiknya prospek ekonomi nasional yang diperkirakan tumbuh 5,4 persen," tandasnya.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menteri BUMN Tunjuk Sunarso jadi Dirut Pegadaian
Redaktur & Reporter : Yessy