jpnn.com, JAKARTA - PT Pegadaian terus berkomitmen untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di lingkungan perseroan.
Hal itu ditunjukkan dengan memesan alat deteksi Covid-19 hasil pengembangan para peneliti dari Universitas Gadjah Mada, yakni GeNose C-19.
BACA JUGA: Pegadaian Salurkan Donasi untuk Korban Gempa Bumi di Mamuju
Sebanyak 15 alat GeNose C-19 telah diserahkan secara simbolis oleh Prof. Panut Mulyono, Rektor UGM, yang diterima langsung oleh Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto.
Kuswiyoto optimistis alat GeNose dapat membantu perseroan meminimalisir penyebaran virus Covid-19 di lingkungan perusahaan.
BACA JUGA: Dijodohkan dengan Mantan Kekasih Kaesang, Nicholas Sean Merespons Begini
“Kami mengucapkan terima kasih kepada UGM yang telah menciptakan alat yang sangat luar biasa ini dan telah memberikan kesempatan bagi Pegadaian segera menggunakan GeNose. Nantinya alat ini akan digunakan tidak hanya untuk karyawan, tetapi juga masyarakat yang membutuhkan,” ujarnya.
Menurutnya saat ini perseroan konsisten melakukan tes Covid-19 secara berkala untuk seluruh karyawan, di mana tes tersebut membutuhkan biaya yang relatif cukup besar.
BACA JUGA: DPR Masih Menunggu Masukan Untuk Bahas UU Penyiaran
Kini dengan keberadaan GeNose, bisa membantu Pegadaian melakukan efisiensi biaya terkait percepatan deteksi dini bagi karyawan yang terinfeksi.
Sementara itu Rektor UGM, Prof. Panut Mulyono, mengucapkan terima kasih kepada Pegadaian yang sudah mempercayakan GeNose untuk membantu mendeteksi infeksi Covid-19 pada karyawan di lingkungan Pegadaian.
Dia berharap GeNose bisa bekerja maksimal dan akurat serta bermanfaat bagi banyak orang.
“Kami berharap GeNose bisa membantu screening dan memisahkan antara orang-orang yang sehat, dengan orang yang terinfeksi Covid-19. Hal ini tentu baik dilakukan demi menciptakan rasa aman, nyaman dan meningkatkan produktivitas yang akan turut meningkatkan kinerja karyawan pada perusahaan," harap dia.
Adapun GeNose C-19 bekerja mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar melalui hembusan napas ke dalam kantong khusus.
Selanjutnya diidentifikasi melalui sensor yang kemudian datanya akan diolah dengan bantuan kecerdasan artifisial (Artificial Intelligence).
Selain cepat dalam mendeteksi virus dan memiliki akurasi tinggi, penggunaan alat ini jauh lebih terjangkau dibandingkan dengan tes Covid-19 lainnya.(ikl/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gisel: Mas Gading Salah Satu Berkat Paling Besar di Kehidupan Aku
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi