DINAS Kesehatan (Dinkes) Kota Tegal menghapus data 12.929 orang pemegang kartu Jaminan Kesehetan Semesta (Jamkesta). Alasannya belasan ribu pemegang kartu tersebut juga mengantongi kartu Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
Kepala UPT Jaminan Kesehatan Masyarakat (JKM) Dinkes Kota Tegal, Riyanto Wahyudin SKM mengatakan, sesuai ketentuan penerima Jamkesta adalah masyarakat yang belum tercover oleh jaminan kesehatan lain, salah satunya Jamkesmas. Karenanya apabila masyarakat pemegang kartu Jamkesta ternyata sudah dicover Jamkesmas, maka secara otomatis pelayanan Jamksetanya gugur.
"Penghapusan data 12.929 peserta Jamkesta dilakukan setelah data penerima Jamkesmas turun dari pusat. Setelah dicocokan, ternyata ada belasan ribu pemegang kartu Jamkesta yang sudah masuk data base Jamkesmas. Duplikasi jaminan kesehatan ini diketahui Februari lalu," katanya, Senin (13/5).
Riyanto tidak menampik jika sampai dengan detik ini masih banyak kartu Jamkesta yang duplikasi dengan Jamkesmas belum di tarik. Karena pemegang cukup alot untuk menyerahkan kartu tersebut. Namun demikian untuk menghindari penggunaan yang dobel, dinasnya sudah mengeluarkan surat kepada rumah sakit.
Apabila ada pengguna kartu Jamkesta yang berobat agar dilihat dulu data basenya. Apabila tidak muncul, berarti pengguna kartu Jamkesta tersebut sudah memiliki kartu Jamkesmas. Sehingga yang berlaku Jamkesmasnya bukan Jamkestanya.
Disinggung mengenai duplikasi kartu Jamkesta yang terjadi di Randugunting, Riyanto membenarkan, ada sejumlah kartu yang dobel. Namun itu sudah ditindak lanjuti dengan mendatangi langsung bersama Kepala Puskemas Tegal Selatan.
"Satu nama dengan dua kartu Jamkesta ini terjadi lantaran masyarakat tidak sabar. Saat membuat dipuskesmas dan masih dalam proses, warga kembali membuatnya langsung ke Dinkes. Sehingga terjadi duplikasi," ungkapnya.
Dia mengapresiasi tindakan RT dengan tidak membagikan kartu yang duplikasi tersebut. Selanjutnya daia memerintahkan Puskesmas untuk menarik kartu Jamkesta yang dobel tersebut. Kemudian dari Puskesmas menyerahkannya ke Dinkes.
Sebelumnya, Ketua RT 02 RW 07, Imam Rosyidi SPd mengatakan, dia menerima sejumlah kartu Jamkesta atas nama warganya dari Ketua RW pada Jumat (10/5) lalu.
Sebelum didistribusikan dia melakukan pengecekan lebih dulu terhadap nama-nama pada kartu tersebut. "Setelah dicek, ternyata ada 10 kartu yang namanya dobel atau ganda," katanya Minggu (12/5).
Mendapati adanya kartu yang ganda itu, dia mengambil sikap tegas. Yakni dengan tidak mendistribusikan kartu-katru yang namanya dobel. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Untuk sementara kartu yang dobel itu saya pegang dulu, takut nantinya akan disalah gunakan. Sambil menunggu kebijakan lebih lanjut dari pemkot."
Lebih jauh Imam menguraikan, atas temuan tersebut dia pun mencoba mencari informasi di RT lain. Ternyata hasilnya sama, di RT lainnya juga ditemukan adanya kartu Jamkesta yang tercetak ganda.
"Di RT 06 juga ada yang tercetak ganda. Kurang lebihnya sekitar 5 atau 6 kartu,” ujarnya.
Temuan kartu Jamkesta tercetak ganda juga disampaikan pengurus RT 01, Amin Asrofi. Menurutnya temuan kartu ganda di RT-nya tidak sebanyak di RT 02. Dia menyebutkan satu kartu ganda yang ditemukan.
"Untuk keamanan, langkah yang ditempuh sama. Yakni dengan tidak mendistribusikan kartu Jamkesmas ganda tersebut," tuturnya. (adi)
Kepala UPT Jaminan Kesehatan Masyarakat (JKM) Dinkes Kota Tegal, Riyanto Wahyudin SKM mengatakan, sesuai ketentuan penerima Jamkesta adalah masyarakat yang belum tercover oleh jaminan kesehatan lain, salah satunya Jamkesmas. Karenanya apabila masyarakat pemegang kartu Jamkesta ternyata sudah dicover Jamkesmas, maka secara otomatis pelayanan Jamksetanya gugur.
"Penghapusan data 12.929 peserta Jamkesta dilakukan setelah data penerima Jamkesmas turun dari pusat. Setelah dicocokan, ternyata ada belasan ribu pemegang kartu Jamkesta yang sudah masuk data base Jamkesmas. Duplikasi jaminan kesehatan ini diketahui Februari lalu," katanya, Senin (13/5).
Riyanto tidak menampik jika sampai dengan detik ini masih banyak kartu Jamkesta yang duplikasi dengan Jamkesmas belum di tarik. Karena pemegang cukup alot untuk menyerahkan kartu tersebut. Namun demikian untuk menghindari penggunaan yang dobel, dinasnya sudah mengeluarkan surat kepada rumah sakit.
Apabila ada pengguna kartu Jamkesta yang berobat agar dilihat dulu data basenya. Apabila tidak muncul, berarti pengguna kartu Jamkesta tersebut sudah memiliki kartu Jamkesmas. Sehingga yang berlaku Jamkesmasnya bukan Jamkestanya.
Disinggung mengenai duplikasi kartu Jamkesta yang terjadi di Randugunting, Riyanto membenarkan, ada sejumlah kartu yang dobel. Namun itu sudah ditindak lanjuti dengan mendatangi langsung bersama Kepala Puskemas Tegal Selatan.
"Satu nama dengan dua kartu Jamkesta ini terjadi lantaran masyarakat tidak sabar. Saat membuat dipuskesmas dan masih dalam proses, warga kembali membuatnya langsung ke Dinkes. Sehingga terjadi duplikasi," ungkapnya.
Dia mengapresiasi tindakan RT dengan tidak membagikan kartu yang duplikasi tersebut. Selanjutnya daia memerintahkan Puskesmas untuk menarik kartu Jamkesta yang dobel tersebut. Kemudian dari Puskesmas menyerahkannya ke Dinkes.
Sebelumnya, Ketua RT 02 RW 07, Imam Rosyidi SPd mengatakan, dia menerima sejumlah kartu Jamkesta atas nama warganya dari Ketua RW pada Jumat (10/5) lalu.
Sebelum didistribusikan dia melakukan pengecekan lebih dulu terhadap nama-nama pada kartu tersebut. "Setelah dicek, ternyata ada 10 kartu yang namanya dobel atau ganda," katanya Minggu (12/5).
Mendapati adanya kartu yang ganda itu, dia mengambil sikap tegas. Yakni dengan tidak mendistribusikan kartu-katru yang namanya dobel. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Untuk sementara kartu yang dobel itu saya pegang dulu, takut nantinya akan disalah gunakan. Sambil menunggu kebijakan lebih lanjut dari pemkot."
Lebih jauh Imam menguraikan, atas temuan tersebut dia pun mencoba mencari informasi di RT lain. Ternyata hasilnya sama, di RT lainnya juga ditemukan adanya kartu Jamkesta yang tercetak ganda.
"Di RT 06 juga ada yang tercetak ganda. Kurang lebihnya sekitar 5 atau 6 kartu,” ujarnya.
Temuan kartu Jamkesta tercetak ganda juga disampaikan pengurus RT 01, Amin Asrofi. Menurutnya temuan kartu ganda di RT-nya tidak sebanyak di RT 02. Dia menyebutkan satu kartu ganda yang ditemukan.
"Untuk keamanan, langkah yang ditempuh sama. Yakni dengan tidak mendistribusikan kartu Jamkesmas ganda tersebut," tuturnya. (adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Walikota Medan Diberhentikan Sementara
Redaktur : Tim Redaksi