BOGOR - Seorang pegawai Sekretariat Gedung Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB), Fadly Adam (60), ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di kursi kerjanya, Sabtu (3/3). Warga Kompleks Perumahan BPPB Blok P No 32, Desa Ciomas, Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor itu tewas dalam posisi duduk di sofa dengan mulut mengeluarkan darah. Dugaan sementara, korban tewas akibat penyakit hipertensi (tekanan darah tinggi).
Penemuan mayat berawal dari kecurigaan sang anak, Khusnul Anggraeni (30) yang waswas lantaran ayahnya belum pulang rumah hingga pagi menjelang. Kejanggalan itu pun langsung ia telusuri.
Keesokan harinya, sekitar pukul 06:00, Khusnul mendatangi kantor ayahnya di Jl. Padjajaran, Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah, tepatnya berseberangan dengan Terminal Baranangsiang. Saat hendak masuk ke ruang kerja ayahnya yakni Ruang Sumur No 209, ia diantar office boy (OB), Budi Setiawan (30). Tragis, saat Khusnul membuka pintu ruang kerja ayahnya itu, ia sudah mendapati ayahnya tertunduk di atas meja dengan posisi masih duduk.
Wanita yang sehari-harinya bekerja sebagai perawat RS PMI Bogor itu langsung tercengang melihat kondisi sang ayah yang mulutnya berlumuran darah. Tak hanya itu, ia pun langsung memeriksa jantung sang ayah, yang ternyata sudah tak berdetak. Histeris, Khusnul langsung menangis dan menjerit. Aparat keamanan gedung yang mengetahui kejadian langsung melapor kepada pihak kepolisian.
Tak lama berselang, aparat kepolisian tiba di lokasi untuk melakukan identifikasi. Berdasarkan iden, polisi menduga korban tewas karena mengalami sakit keras. Pihak keluarga korban yang tidak menginginkan jenazah korban diotopsi kemudian diputuskan langsung dibawa ke rumah duka. “Setelah kita cek, tidak ada tanda-tanda kekerasan. Dugaan sementara, korban meninggal karena mengalami sakit keras. Informasi yang kami himpun dari pihak keluarga, korban mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi,” ungkap Kapolsek Bogor Tengah AKP Victor Gatot kepada Radar Bogor (JPNN Group).
Petugas OB Gedung Alumni IPB, Budi Setiawan (30) menjelaskan, jasad korban pertama kali ditemukan oleh dirinya beserta Khusnul Nugraheni (30), anak korban sekitar pukul 06:30 WIB. “Pagi tadi (kemarin, red) anaknya datang ke sini karena khawatir ayahnya tidak pulang ke rumah dan ponselnya tidak bisa dihubungi. Kemudian satpam nyuruh saya antar dia (Khusnul, red) ke ruangan Pak Fadly,” kata Budi.
Ketika Budi mengantar Khusnul ke ruangan ayahnya, kondisi ruangan dalam keadaan tertutup namun pintu tidak terkunci. Setelah dibuka, Khusnul langsung histeris melihat jasad ayahnya yang telah terbujur kaku di atas sofa. “Lihat dia nangis saya langsung ke bawah untuk manggil satpam,” tambah Budi.
Informasi yang dihimpun, korban merupakan salah satu pegawai senoir di Gedung Alumni IPB tersebut. “Dia sudah bekerja di sini sejak gedung ini berdiri. Dan biasanya Pak Fadly itu datang jam 08:00 WIB dan pulang pukul 05:00 WIB, tapi saya kurang tau kalau dia punya penyakit,” ujar Dede Rusli (40), salah seorang petugas keamanan di gedung tersebut.(yus)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Depresi Tak Naik Kelas, Siswa SMP Gantung Diri
Redaktur : Tim Redaksi