Pejabat China Beretnis Uighur Desak Taliban Musuhi Gerakan Islam

Selasa, 31 Agustus 2021 – 08:54 WIB
Juru bicara pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang, Ilijan Anayat, saat memberikan keterang pers untuk menanggapi situasi terkini di Afghanistan, di Beijing, China, Senin (30/8/2021). Foto: ANTARA/M. Irfan Ilmie

jpnn.com, XINJIANG - Pejabat senior Daerah Otonomi Xinjiang, China, mendesak kelompok gerilyawan Taliban yang kini menguasai Afghanistan untuk segera memutuskan hubungan dengan Gerakan Islam Turkistan Timur (ETIM).

"Kami minta Taliban di Afghanistan memutuskan hubungan dengan semua organisasi teroris, termasuk ETIM, dan agar dengan tegas menindak mereka," kata juru bicara pemerintah Daerah Otonomi Xinjiang, Elijan Anayat, di Beijing, Senin (30/8).

BACA JUGA: Wow, Budaya Indonesia Mulai Menginvasi Televisi China

Menurut dia, hal itu perlu dilakukan agar kerja sama dengan Taliban di bidang keamanan dan pembangunan di kawasan berjalan mulus.

Pejabat berlatar etnis minoritas muslim Uighur tersebut menjelaskan bahwa ETIM bersama kelompok teroris lainnya cukup lama berupaya memisahkan Xinjiang dari China melalui gerakan-gerakan ekstremisme.

BACA JUGA: China Desak Dunia Adopsi Slogan Partai Komunis tentang Perlindungan Alam

"Mereka manghasut, merencanakan, dan melakukan serangkaian teror di Xinjiang sehingga menyebabkan kerusakan besar pada kehidupan dan harta benda penduduk setempat," kata Anayat dalam jumpa pers rutin yang diikuti sejumlah media lokal dan asing tersebut.

Oleh sebab itu, lanjut dia, resolusi Xinjiang untuk memberantas terorisme demi menjaga stabilitas sosial dan kedaulatan nasional tidak akan berubah.

BACA JUGA: Kabar Buruk dari China Jelang Peluncuran iPhone 13, Indonesia Bisa Terdampak

Anayat pun menegaskan bahwa tidak ada kekuatan yang bisa menahan laju pembangunan Xinjiang, termasuk kelompok teroris Gerakan Islam Turkistan Timur.

"Setiap kekuatan yang ingin mengganggu perkembangan Xinjiang pasti akan gagal," ujar pejabat kelahiran Bortala, kota kecil di barat laut Xinjiang itu.

"Terorisme merupakan perbuatan tidak berperikemanusiaan dan tidak beradab sehingga menjadi musuh bersama komunitas masyarakat internasional," katanya menambahkan. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler