Namun, pemerintah diakui tetap tidak punya kewenangan untuk melarang acara tersebut.
"Tentang pameran industri rokok tersebut, kita tidak mungkin melarang. Tapi kita sudah meminta agar pejabat pemerintah tidak boleh ada yang ikut menghadiri atau meresmikan pembukaan . Itu sudah saya sampaikan secara lisan dan tulisan kepada Menko Kesra dan Mendag," ungkap Nafsiah di Gedung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Selasa (11/9).
Dijelaskan, pemerintah Indonesia mengambil tindakan seperti itu karena lebih mengedepankan tujuan untuk meningkatkan rasa Indonesia cinta kesehatan. Maka itu, lanjut Nafsiah, pemerintah tidak akan melarang tapi bersikap tegas untuk tidak menghadiri acara WTA.
"Selain itu, kami juga melarang anak sekolah datang ke acara tersebut. Kita sebagai bangsa, harus bisa tegas. Bahkan kalau ada pihak yang mau, silahkan melakukan kegiatan yang bersamaan dengan acara itu. Misalnya, kampanye kesehatan tanpa rokok," tukasnya.
Diketahui, di dalam situs resminya, penyelenggara WTA Conference 2012 menyatakan bahwa Indonesia dipilih sebagai ajang pameran rokok karena pemerintah Indonesia dinilai sangat mendukung industri rokok.
Alasan lain, Indonesia adalah pasar rokok yang sangat dinamis tanpa adanya kebijakan pengendalian rokok yang tegas. Namun, pernyataan itu banyak ditentang oleh berbagai pihak dan dianggap merendahkan martabat bangsa dan mengerdilkan kedaulatan pemerintah Indonesia dalam mengusahakan kesehatan dan kesejahteraan rakyatnya. (Cha/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Desak Pelayanan Kesehatan Haji Ditingkatkan
Redaktur : Tim Redaksi