Army Radio, sebuah stasiun radio milik militer Israel melaporkan delegasi dari Indonesia telah melakukan kunjungan ke Israel baru-baru ini untuk membahas strategi penanganan virus corona.

Disebutkan dalam laporan tersebut jika pejabat kesehatan dari Indonesia datang ke Israel untuk "mempelajari cara menangani pandemi virus corona", selain juga bertemu dengan pejabat Israel.

BACA JUGA: Australia Mencetak Rekor Tertinggi Angka Kematian Harian Akibat COVID-19

Namun, laporan tersebut tidak merinci siapa delegasi yang datang dan kapan tepatnya kunjungan itu terjadi.

Kementerian Luar Negeri Israel tidak mengonfirmasi kunjungan delegasi Indonesia ke negaranya, tapi mengatakan Israel "percaya pada kerja sama internasional dalam segala hal untuk memerangi virus corona" dan mereka siap untuk berbagi informasi dan pengalaman.

BACA JUGA: Israel Tercepat Memberi Vaksin Dosis ke-4, tetapi Hasilnya Mengecewakan

ABC Indonesia telah mencoba menghubungi Kementerian Kesehatan RI untuk memberikan tanggapan.

Sementara menurut laporan situs Kompas, Senin malam kemarin (17/01), Kompas TV mencoba untuk mencari kebenaran laporan tersebut kepada Kementerian Luar Negeri RI dan juru bicara Teuku Faizasyah mengaku belum mendengar atau mengetahuinya.

BACA JUGA: Apa yang Terjadi dengan Gunung Berapi Hunga Tonga-Hunga Haapai yang Baru Meletus?

Israel dan Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik, sehingga kunjungan pejabat antara kedua negara jarang terjadi.

Tapi selama bertahun-tahun sudah ada ajakan dan imbauan agar kedua negara bisa menjalin hubungan secara resmi.

Saat berkunjung ke Jakarta bulan Desember lalu,  Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken berdiskusi dengan Pemerintah Indonesia agar Indonesia bisa menormalkan hubungan dengan Israel.

Tapi saat itu Kemenlu RI mengatakan jika sikap Indonesia masih konsisten terkait Palestina dan "Indonesia akan terus bersama rakyat Palestina untuk memperjuangkan keadilan dan kemerdekaan."

Meski tidak ada hubungan resmi, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel mengatakan di tahun 2018 lalu jika larangan kunjungan bagi turis asal Indonesia ke Israel sudah dicabut. Kondisi terkini COVID-19 di Israel

Awal Januari lalu, Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan mereka mulai menawarkan dosis keempat vaksin COVID-19 bagi warga berusia di atas 60 tahun dan petugas kesehatan. Ini menjadi program 'booster' kedua di negara itu.

"Israel akan sekali lagi menjadi pelopor untuk upaya vaksinasi global," ujar PM Bennett saat itu.

Namun dosis keempat Pfizer-BioNtech dianggap tidak cukup untuk mencegah penularan varian Omicron menurut data awal hasil studi di Israel, yang diumumkan Senin kemarin, seperti diberitakan kantor berita Reuters.

Dari uji coba tersebut antibodi dari suntikan keempat memang lebih tinggi dibandingkan suntikan ketiga tapi tidak cukup untuk mencegah penularan.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan di Israel, Nachman Ash mengatakan negaranya bisa mencapai kekebalan massa saat penularan Omicron meningkat.

Ia juga mengatakan pil anti-virus molnupiravir buatan perusahaan Merck & Co disetujui untuk digunakan di Israel untuk pasien COVID-19 berusia di atas 18 tahun.

AP / Reuters

Laporan ini diproduksi oleh Erwin Renaldi  

BACA ARTIKEL LAINNYA... Terjebak di Apartemen Bersama Pasangan Kencan Buta Gegara Lockdown Mendadak

Berita Terkait