jpnn.com, JAKARTA - Pelaksana tugas Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Plt. Dirjen Diktiristek) Kemendikbudristek Nizam menyampaikan perguruan tinggi harus bisa menyesuaikan diri dan mencetak lulusan yang sesuai dengan kebutuhan zaman.
Menurut Nizam, meskipun kurikulum pendidikan tinggi selalu disesuaikan, tetapi hal tersebut tidak relevan dengan perkembangan zaman yang bergerak cepat.
BACA JUGA: Kembangkan Energi Terbarukan, Kemendikbudristek Gandeng PJB, Ada Peluang Kerja Nih
Hal ini lantaran kurikulum yang disesuaikan setiap lima tahun adalah hasil evaluasi untuk lima tahun sebelumnya, sedangkan lima tahun ke depan dunia sudah berubah.
"Jika dianalogikan, ini seperti kartun Tom & Jerry, antara dunia pendidikan tinggi dan dunia kerja selalu kejar-kejaran dan tidak pernah sesuai," ujarnya, Minggu (30/1).
BACA JUGA: Ada Dugaan Kurikulum Prototipe Dibuat Komunitas Tertentu, Benarkah?
Nizam pun menyampaikan pilihan terbaik dalam menyiapkan lulusan yang sesuai dengan perkembangan zaman adalah melalui program merdeka belajar-kampus merdeka (MBKM).
Perguruan tinggi, dunia industri, dan pemerintah bersinergi dalam upaya menyambungkan pendidikan dengan berbagai aspek kehidupan di masyarakat melalui berbagai kegiatan hasil implementasi MBKM yang bisa dilakukan mahasiswa.
BACA JUGA: Kabar Baik, Magang Kampus Merdeka BRI Buka Lagi, Begini Cara Daftarnya
"Dunia berkembang begitu cepat, banyak pekerjaan yang kini digantikan mesin. Perguruan tinggi maupun industri tidak tahu apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Karena itu, SDM unggul perlu kita siapkan bersama," tegasnya.
Nizam menyebutkan tantangan dalam menciptakan angkatan kerja yang kreatif dan inovatif. Pasalnya, saat ini mesin mulai mengambil alih pekerjaan manusia.
Oleh karena itu, mahasiswa dituntut melihat dan menciptakan dunia baru melalui program MBKM.
Nizam menjelaskan banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengenalkan mahasiswa pada 'laboratorium' sesungguhnya yang berada di masyarakat.
Salah satunya melalui program magang besertifikat yang bisa memberikan gambaran bagi mahasiswa dalam memasuki dunia kerja.
Baik mahasiswa maupun industri akan diuntungkan melalui program magang. Mahasiswa berkesempatan mencicipi bagaimana rasanya dunia kerja, sementara industri juga dimudahkan untuk mencari talenta-talenta baru.
"Ketika industri merasa cocok, maka bisa saja langsung direkrut setelah mahasiswa tersebut lulus," pungkas Nizam. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesya Mohamad