Pejabat Kemendikbudristek Mengeklaim KIP Kuliah Merdeka Disambut Luar Biasa

Minggu, 02 Januari 2022 – 18:14 WIB
Pejabat Kemendikbudristek mengungkapkan hasil survei LSI menunjukkan keberhasilan KIP Kuliah Merdeka tahun 2021. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kemendikbudristek Abdul Kahar mengeklaim KIP Kuliah Merdeka mendapatkan tanggapan luar biasa dari masyarakat.

Hal itu setelah Kemendikbudristek mengubah skema KIP Kuliah Merdeka dengan memberikan bantuan biaya pendidikan (uang kuliah) dan biaya hidup yang jauh lebih tinggi.

BACA JUGA: Nadiem Makarim Tambah Plafon KIP Kuliah Plus Biaya Hidup, Bisa Pilih Kampus Favorit

Perubahan skema tersebut berlaku bagi mahasiswa baru yang menerima KIP kuliah pada 2021.

"Program KIP kuliah merdeka tahun 2021 disambut luar biasa oleh masyarakat," kata Abdul Kahar, Minggu (2/1).

BACA JUGA: Mayor Ermansyah Tegaskan yang Mendatangi Habib Bahar bukan Oknum TNI, Aziz Yanuar Bereaksi

Dia menyebutkan kepuasan masyarakat itu tergambar dari hasil survei LSI.

Berdasarkan survei, secara umum program Merdeka Belajar adalah program yang populer di kalangan penerima KIP kuliah merdeka maupun pimpinan perguruan tinggi.

BACA JUGA: Pengirim Kepala Anjing ke Pesantren Habib Bahar Tidak Pancasilais, Brutal!

Mayoritas (83,1 persen) mengetahui program tersebut dan hampir semuanya (91 persen) menilai pelaksanaannya secara positif.

Direktur Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menyampaikan pihaknya menggunakan metode random sampling dan jumlah sampel yang dianalisis sebanyak 267 responden.

Wawancara juga dilakukan menggunakan telepon oleh pewawancara yang sudah terlatih.

“Program KIP kuliah juga dinilai positif dan mendapatkan apresiasi yang tinggi, baik dari segi kemanfaatannya maupun prosesnya," kata Djayadi.

Survei juga membuktikan peningkatan besaran biaya hidup dinilai sudah memadai dan memperhatikan dengan baik keadilan antarwilayah.

Komponen terbesar biaya hidup menurut para responden adalah biaya tempat tinggal dan biaya makan.

Selain itu, biaya uang kuliah tunggal (UKT) yang disediakan juga dinilai sudah memadai. Pengeluaran biaya pendidikan paling besar mencakup kuota internet, bahan kuliah, alat pembelajaran, dan biaya praktikum.

Selama masa pandemi, terjadi penurunan pengeluaran perbulan untuk biaya pembelajaran dibanding situasi normal.

Hal menarik lainnya, yakni perubahan biaya pendidikan berdasarkan akreditasi program studi. Skema itu dinilai positif karena memberikan peluang bagi peserta KIP kuliah untuk mengikuti program Merdeka Belajar secara lebih baik.

"Model pembiayaan ini juga dinilai positif untuk peningkatan mutu pembelajaran,” terang Djayadi Hanan. (esy/fat/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler