Pejabat Kemendikbudristek: Sudah Ada Ship Simulator Buatan SMK, Jangan Impor.Lagi

Jumat, 27 Mei 2022 – 22:41 WIB
Indonesia kini punya ship simulator hasil karya anak SMK dan perguruan tinggi vokasi. Foto Humas Kemendikbudristek

jpnn.com, BANDUNG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV-BMTI) meluncurkan ship simulator buatan dalam negeri.

Alat simulasi kemudi kapal digital ini dibangun atas kerja sama BBPPMPV-BMTI dengan sejumlah SMK dan perguruan tinggi vokasi.

BACA JUGA: Densus 88 Ungkap Fakta Mengejutkan soal Mahasiswa yang Ditangkap di Malang

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto menyampaikan Indonesia selama ini selalu mengimpor ship simulator atau alat simulasi kemudi kapal digital.

Dia berharap satuan pendidikan vokasi bidang pelayaran atau kelautan dapat menggunakan ship simulator karya anak bangsa.

BACA JUGA: Wujudkan Digitalisasi di Sektor Pendidikan, Kemendikbud Gandeng Kominfo

“Alhamdulillah, akhirnya Indonesia memiliki alat simulasi kemudi kapal sendiri yang dibangun atas kerja sama SMK dan perguruan tinggi vokasi yang lebih murah dibandingkan harus impor dari luar negeri,” terang Dirjen Wikan dalam memperkenalkan ship simulator karya Vokasi yang berlangsung di Bandung, Jumat (27/5).

Dirjen Wikan mengakui sebelumnya simulator kapal atau ship simulator diimpor dengan harga belasan miliar, bahkan puluhan miliar.

BACA JUGA: Buruan Daftar Kampus Mengajar Angkatan 4 Sebelum Ditutup, Kuota Banyak 

Menurutnya, untuk harga ship simulator impor tersebut dinilai cukup tinggi ketimbang produksi karya vokasi.

“Akhirnya kini ship simulator buatan dalam negeri ini dengan kinerja dan kualitas yang enggak kalah, harganya lebih murah 50 persennya,” ujar Dirjen Wikan.

Namun, dengan semangat link and match Merdeka Belajar dengan Kurikulum Merdeka, para pelajar dan mahasiswa vokasi berhasil melakukan riset berbasis produk yang bisa digunakan di pasar. Itu bukti keberhasilan dunia vokasi.

Berbekal semangat Merdeka Belajar, anak bangsa berhasil melakukan riset vokasi yang menghasilkan produk bisa dihilirkan kepasda masyarakat.

"Inilah budaya riset vokasi,” cetus Dirjen Wikan.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BBPPMPV-BMTI Supriyono mengatakan pembangunan ship simulator ini berdasarkan peluang yang dibaca pelajar vokasi, yakni kebutuhan transportasi kelautan di Indonesia sangat besar.

Supriyono berharap sekolah pelayaran atau program studi pelayaran di dalam negeri tak lagi mengimpor ship simulator luar negeri. Gunakanlah ship simulator buatan anak bangsa.

"Ini kami kembangkan bersama lebih dari 30 SMK dan perguruan tinggi vokasi," kata Supriyono.

Supriyono juga mengatakan, ship simulator ini telah masuk dalam e-katalog nasional dalam arti dapat dipesan instansi yang membutuhkan.

Supriyono berharap ship simulator ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pendidikan, melainkan juga memenuhi kebutuhan industri. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Berita Terpopuler: Aturan Baru Penempatan PPPK Guru Dirilis, Ada soal SK Pemecatan, Presiden Merespons Cepat


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler