Wujudkan Digitalisasi di Sektor Pendidikan, Kemendikbud Gandeng Kominfo

Kamis, 26 Mei 2022 – 22:58 WIB
Kementerian Komunikasi dan Informatika berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Bali, membuka Kick-Off Transformasi Digital Pendidikan di Bali pada Selasa, (24/5). Foto dok Kominfo

jpnn.com, BALI - Kementerian Komunikasi dan Informatika berkolaborasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Bali, membuka kegiatan Kick-Off Transformasi Digital Pendidikan di Bali pada Selasa, (24/5).

Acara yang dibuka oleh Kepala UPTD Balai Pengembangan Teknologi dan Penelitian, Luh Made Seriarningsih ini merupakan serangkaian kegiatan adopsi teknologi digital di sektor pendidikan, yang merupakan kolaborasi antara Direktorat Ekonomi Digital Kemkominfo dengan Kemdikbudristek pada 2022.

BACA JUGA: Soal Medina Zein, Nagita Slavina: Sudah Merugikan, Bahaya Kalau Enggak Mengomong

Direktur Ekonomi Digital Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo, I Nyoman Adhiarna, berharap kepada tenaga pengajar bisa beradaptasi dengan teknologi, demi menciptakan suasana belajar yang lebih efektif dan menyenangkan dengan bantuan teknologi, meskipun menurutnya peran guru tidak bisa digantikan oleh teknologi.

“Kami menyambut baik (penggunaan teknologi dalam sektor Pendidikan) ini, karena kami percaya tidak ada yang bisa menggantikan peran bapak-ibu guru, secanggih apapun peran teknologi tersebut. Teknologi hanya sebagai sarana pendukung pembelajaran yang lebih efektif dan menyenangkan,” paparnya.

BACA JUGA: Juragan99 Renovasi Makam Vanessa Angel, Farhat Abbas: Pilih Masuk TV Atau Penjara?

Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Dirjen GTK Kemendikbudristek, Yaswardi menjelaskan program prioritas seperti Merdeka Belajar, Guru Penggerak, dan Kurikulum Merdeka, yang diinisiasi oleh Kemendikbud merupakan upaya dalam mewujudkan pendidikan berkualitas berbasis teknologi di seluruh Indonesia.

“Jadi konteks program-program prioritas (Kemendikbud) ini dalam rangka menyiapkan Pendidikan berkualitas dari Sabang sampai Marauke, tanpa terkecuali, termasuk dalam wilayah 3T. Namun Kemendikbudristek tidak sendirian dalam menjalankan program-programnya, banyak mitra mitra taktik-strategis kita yang hebat, baik itu pemerintah provinsi, kabupaten dan kota, maupun mitra-mitra lainnya,” jelasnya.

BACA JUGA: Ladies, 3 Kebiasaan Sepele Ini Bikin Payudara Kendur

Hari berikutnya, Rabu, (25/5), pada materi pertama dibawakan oleh dua narasumber sekaligus yakni Managing Director Millealab, Andes Rizky dan Founder & CEO Assemblr, Hasbi Asyadiq, yang membuka diskusi seputar teknologi pendidikan menggunakan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR).

“Ketika anak didik kita nanti sudah dewasa, sudah menikah, anaknya (nanti), cucu didik kita, mereka yang akan memakai teknologi ini secara masif, seperti kita memakai handphone sekarang,” papar Andes.

Untuk materi terakhir di hari kedua dibawakan oleh CEO sekolah.id, Hendry Cahya Irawan, dan Product Manager Pahamify, Ferry Fadli.

Henry menutup serangkaian acara dengan pesan kepada para guru untuk terus belajar mengembangkan sektor pendidikan, terutama dalam pengaplikasian teknologi, sehingga kelak siswa-siswi Indonesia bisa lebih hebat dibanding para guru yang mengajarnya sekarang.

“Jika kita tidak menjadi guru hebat, mungkin anak anak kita akan sulit menjadi hebat. Jadi, guru yang hebat akan menghasilkan anak-anak yang hebat juga. Jadi, saya ucapkan terima kasih kepada guru-guru sekalian yang metal (Melek Digital), agar anak anak kita kelak lebih metal (Melek Digital) daripada bapak ibu gurunya,” serunya.(chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menparekraf Sandiaga: UMKM di Bangkalan Sudah Ready Go Internasional


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler