jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendibudristek Iwan Syahril terkejut melihat kemampuan para guru dalam menguasai pembelajaran digital.
Hal itu terlihat dari 106 juta kali laman Guru Berbagi diakses dan sudah hampir 200 ribu rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), artikel, dan video, diunduh hampir 30 juta kali.
BACA JUGA: Pembelajaran Tatap Muka di Sekolah Lebih Memberi Kemudahan untuk Siswa dan Guru
Menurut Iwan, hal itu menunjukkan sebuah keniscayaan bahwa guru Indonesia terus berdaya di masa pandemi, bahkan dari daerah 3T aktif di Guru Berbagi.
“Ternyata guru-guru Indonesia sangat melebihi ekspektasi. Saya kagum sekali," ujar Dirjen Iwan Syahril, Minggu (5/12).
BACA JUGA: Adu Mulut Gubernur Viktor Laiskodat dan Tokoh Masyarakat Sumba Viral, Advokat Serfasius Merespons
Upaya guru untuk terus berkarya dan berbagi hingga kini, menurut Dirjen Iwan membantu untuk menguatkan semangat, inspirasi, ide-ide, dan inovasi antarsesama guru dari berbagai daerah di Indonesia.
Dia menyebutkan semangat guru Indonesia bisa lihat dari gotong royong. Itu luar biasa menunjukkan sebuah resiliensi guru-guru Indonesia untuk belajar berbagi dan sangat tangguh dalam menghadapi kondisi pandemi.
BACA JUGA: Lihat, Ratusan Korps Wanita TNI AL Tidur Telentang, Didatangi Petugas, Ada Apa?
Iwan juga terharu melihat semangat para guru yang masuk dalam program Guru Penggerak. Mereka dengan inisiatifnya sendiri bersemangat mengubah pola pembelajaran agar makin efektif, efisien dan relevan dengan kebutuhan peserta didik
“Padahal itu tidak dinilai di program Guru Penggerak, tetapi mereka melakukan itu dengan sukarela,” ungkapnya takjub.
Dengan perubahan pola pikir para guru maka akan terbuka peluang untuk pembelajaran yang lebih berkualitas berorientasi kepada murid. Harapannya proses ini akan terus berlangsung dan menguat diberbagai wilayah. “Karena ini bukan bicara soal individu, melainkan sebuah gerakan yang melibatkan seluruh ekosistem pendidikan,” pungkas Iwan Syahril. (esy/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur : Friederich
Reporter : Mesya Mohamad