jpnn.com - JAKARTA - Kepala Biro Humas Sekretariat Daerah Provinsi Riau, Yoserizal Zen, mengunjungi redaksi Jawa Pos Nastional Network (JPNN) di Gedung Graha Pena Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Rabu (7/5).
"Tujuan kami ke sini silaturahmi ke media, salah satunya JPNN. Saya orang baru karenanya harus didampingi tokoh Riau yang bisa menyampaikan visi misi Pak Gubernur (Anas Mamun-red)," kata Yose, membuka pembicaraan, Rabu (7/5) petang.
BACA JUGA: Pasar Sentral Makassar Kembali Terbakar
Sebagai pejabat yang menjadi corong berbagai kebijakan Gubernur Riau (Gubri), Yose paham harus bisa menyampaikannya sebaik mungkin kepada masyarakat melalui bantuan media. Apalagi gebrakan Gubri yang menginjak usia 74 tahun itu terbilang baru bagi tatanan birokrasi di Riau.
"Humas memang harus memegang peran penting, saya sebagai karo humas tidak akan menutup komunikasi dengan teman-teman wartawan. Makanya saya datang bersilaturahmi. Ini juga kesempatan buat saya berbagi nomor handphone," jelas mantan jurnalis itu.
BACA JUGA: Pulangkan TKI Korban Kekerasan, BNP2TKI Apresiasi Banyuwangi
Selain Karo Humas Pemprov Riau, hadirpula Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Ahmadsyahrofie, Kepala Badan Penghubung Pemprov Riau Jakarta, Dony Aprialdi, serta dua tokoh masyarakat Riau, Prof Yusmar Yusuf dan H Taufik Ikram Jamil.
Kedatangan mereka diterima Wakil Direktur JPNN, Auri Jaya, Redaktur Pelaksana JPNN Arwan, Radaktur Eksekutif Harian Rakyat Merdeka H Mashuri serta jajaran redaksi lainnya.
BACA JUGA: Bupati Minta Majikan Penganiaya TKI asal Banyuwangi Dihukum Setimpal
Auri Jaya menjelaskan JPNN saat ini memiliki jaringan media lebih dari 180 media cetak dan 45 stasiun televisi di berbagai daerah. Salah satunya di bawah naungan Riau Pos Grup (RPG).
Terkait gebrakan Gubri, Auri menilai setiap pemimpin punya karakter dan gaya kepemimpinan masing-masing, termasuk dengan media. Namun yang terpenting harus dibangun adalah komunikasi yang baik sebagai seorang pemimpin.
Saran ini disampaikan Auri menyikapi adanya gesekan antara Gubri dengan wartawan di Riau saat terjadi kebakaran hutan dan lahan di Riau lalu. Saata itu Gubri marah-marah pada wartawan.
"Saya kira yang terjadi keitka itu masalah komunikasi yang belum terbangun, Pak Gub sudah 74 tahun, yang di lapangan sebanteran cucunya. Wartawan diajak becanda saya pikir lebih lebih menarik. Cukup marah-marah pada aparaturnya, bukan dengan wartawan," ujar Auri.
Prof Yusmar Yusuf, mengatakan gaya kepemimpinan Anas Mamun terbilang baru bagi birokrat maupun masyarakat Riau.
Sosok Anas dipandang tak biasa dengan karakternya yang keras dan tegas. Salah satunya soal perampingan anggaran perjalanan dinas di lingkungan pemerintah daerah kaya minyak itu.
"Ada hikmah dari lahirnya pemimpin yang tidak biasa di Riau. Beliau menekankan pada perampingan anggaran. SPPD perjalanan dinas dipotong, pejabat jangan coba-coba meninggalklan Pekanbaru tanpa ada tujuan yang mustahak. Seluruh kadis dan eselon 3 dan 4, ini efisiensi anggaran," sebutnya.
Dari Rakyat Merdeka, H Mashuri sempat menyanjung Gubri yang menurutnya punya gebrakan luar biasa. Sayangnya, kebijakan bagus terkadang harus diwarnai insiden yang bisa dipandang positif maupun negatif oleh masyarakat.
"Gubernur Riau ini saya lihat sekilas memang punya gebrakan luar biasa yang bisa dinilai negatif bisa juga positif. Tapi sekarang sudah tidak modelnya lagi sistem mencaci maki. Sekarang eranya kondusif dalam bekerja," sebutnya.
Dalam pertemuan yang berlangsung cair itu, Kabag Penghubung Riau Jakarta, Dony Aprialdi sempat menyinggung tentang rencana Gubri yang ingin membangun komunikasi dengan media di Jakarta, hal itu bertujuan untuk mempromosikan Riau secara nasional lewat media. (Fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banyuwangi Fasilitasi Pemulangan TKI Korban Penyiksaan dari Taiwan
Redaktur : Tim Redaksi