JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo diingatkan untuk tidak memilih Sekretaris Daerah (Sekda) Pemprov DKI yang berintegritas. Pengamat perkotaan, Yayat Supriyatna mengimbau agar Gubernur Jokowi tidak memilih kandidat Sekda yang "menitipkan" keluarga maupun kerabatnya untuk mengikuti proyek di Pemprov DKI.
"Harus jelas bersih, bebas KKN dan memiliki integritas tinggi dalam pemberantasan korupsi," ujar Yayat saat dihubungi, Minggu (6/7).
Menurut Yayat, Pemprov DKI bisa menjadi panutan bagi daerah lain untuk mencegah praktik korupsi kolusi dan nepotisme (KKN). Apalagi, sambungnya, saat ini pemerintahan Jokowi-Ahok tengah berupaya membuat Jakarta menjadi lebih baik.
Untuk itu, sekda yang terpilih harus bisa mengimbangi Jokowi-Ahok yang selama ini dikenal anti-korupsi. "Calon sekda harus bisa kompak dengan gubernur dan wakil. Betul- betul membawa perubahan dan komitmen, bebas korupsi," paparnya.
Lebih lanjut, Yayat meminta agar rekam jejak para kandidat sekda diperiksa dengan teliti. Ia menegaskan, calon sekda yang terindikasi sebagai makelar proyek tidak layak untuk dipilih.
"Karena sekda harus mengkonsolidasi internal. Harus membawa misi bersih dari KKN, tak ada keterkaitan dengan perusahaan atau makelar-makelar proyek," tandas Yayat. (dil/jpnn)
"Harus jelas bersih, bebas KKN dan memiliki integritas tinggi dalam pemberantasan korupsi," ujar Yayat saat dihubungi, Minggu (6/7).
Menurut Yayat, Pemprov DKI bisa menjadi panutan bagi daerah lain untuk mencegah praktik korupsi kolusi dan nepotisme (KKN). Apalagi, sambungnya, saat ini pemerintahan Jokowi-Ahok tengah berupaya membuat Jakarta menjadi lebih baik.
Untuk itu, sekda yang terpilih harus bisa mengimbangi Jokowi-Ahok yang selama ini dikenal anti-korupsi. "Calon sekda harus bisa kompak dengan gubernur dan wakil. Betul- betul membawa perubahan dan komitmen, bebas korupsi," paparnya.
Lebih lanjut, Yayat meminta agar rekam jejak para kandidat sekda diperiksa dengan teliti. Ia menegaskan, calon sekda yang terindikasi sebagai makelar proyek tidak layak untuk dipilih.
"Karena sekda harus mengkonsolidasi internal. Harus membawa misi bersih dari KKN, tak ada keterkaitan dengan perusahaan atau makelar-makelar proyek," tandas Yayat. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengusaha Kopaja AC Berharap Transjakarta Naikkan Tarif
Redaktur : Tim Redaksi