jpnn.com, PONTIANAK - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mengizinkan beberapa sekolah di sana untuk melakukan pembelajaran tatap muka. Pembelajaran tatap muka itu rencananya dimulai pada Senin 22 Februari 2021 pekan depan.
"Kami sudah memberikan izin kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak untuk dapat memulai pembelajaran tatap muka di sekolah-sekolah mulai Senin mendatang (22/2)," kata Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Kota Pontianak Iwan Amriadi Amran di Pontianak, Jumat (19/2).
BACA JUGA: Pembelajaran Tatap Muka Harus Utamakan Keselamatan Murid
Iwan menjelaskan sebenarnya persiapan memulai pembelajaran tatap muka ini sudah dilakukan sejak Desember 2020 lalu.
“Namun, mengingat kondisi Kota Pontianak pada Januari lalu masih belum memungkinkan, maka pembelajaran tatap muka tersebut ditunda sementara waktu,” ujarnya.
BACA JUGA: Sikap Wali Kota Bandung Tentang Pembelajaran Tatap Muka, Tegas!
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak Syahdan Lazis mengatakan rencana belajar tatap muka di sekolah yang sudah disetujui oleh wali kota Pontianak selaku ketua Satgas Penanganan Covid-19 ini akan dimulai atau diuji coba dulu pada enam SD dan enam SMP yang.
“Kami juga menentukan bahwa yang masuk sekolah hanya siswa kelas enam SD dan kelas sembilan SMP saja," katanya.
BACA JUGA: Sungguh Tega, Kompol Yuni Coreng Wajah Jenderal Listyo Sigit dan Korps Bhayangkara
Menurutnya, sekolah-sekolah yang dipilih untuk uji coba belajar tatap muka itu merupakan hasil penilaian dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dengan melihat kesiapan dalam penerapan protokol kesehatan.
"Kami sudah mendatangi sekolah-sekolah tersebut dan semuanya sudah siap menerapkan protokol kesehatannya. Kami juga sudah koordinasi dengan kepala sekolah, untuk menjadikan sekolah-sekolah ini sebagai percontohan untuk sekolah yang lain," katanya.
Selain itu, dia juga membahas mengenai persetujuan orang tua siswa terhadap rencana pembelajaran tatap muka tersebut.
"Mengenai persetujuan orang tua, tentunya ada beberapa yang tidak setuju dengan pembelajaran tatap muka ini. Maka sekolah daring akan tetap kami adakan untuk siswa yang tidak dizinkan orang tuanya untuk sekolah tatap muka itu," ujarnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy