Sungguh Tega, Kompol Yuni Coreng Wajah Jenderal Listyo Sigit dan Korps Bhayangkara

Jumat, 19 Februari 2021 – 06:30 WIB
Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi. Foto: YouTube/Netmediatama

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menilai narkoba sudah menggerogoti jantung kepolisian.

Buktinya, polisi yang bertugas memberantas penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan obat terlarang justru diduga memimpin belasan anak buah berpesta narkoba.

BACA JUGA: 6 Fakta Kompol Yuni Purwanti, Bu Polwan Terjerat Narkoba

Penilaian Neta itu merujuk pada kasus Kompol Yuni Purwanti Kusuma Dewi yang memimpin 11 anak buahnya di Polsek Astanaanyar menggelar pesta narkoba di sebuah hotel di Bandung, Jawa Barat (Jabar).

"Seorang perempuan kapolsek tega-teganya memimpin anak buahnya untuk (mengonsumsi) narkoba bareng," kata Neta dalam siaran persnya, Kamis (18/2).

BACA JUGA: Punya Segudang Pengalaman, Kompol Yuni Harusnya Lebih Ganas Perangi Narkoba, Bukan Menyalahgunakan

Neta menganggap kelakuan polwan yang sempat memimpin Polsek Astanaanyar itu menjadi tantangan bagi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang belum genap sebulan memegang komando Polri.

Menurut Neta, kasus oknum Polri terlibat narkoba selalu berulang.

Namun, IPW mencatat baru kali ini ada serombongan polisi ditangkap karena terlibat narkoba. Betapa pula, rombongan polisi yang diduga berpesta narkoba itu dipimpin polwan.

BACA JUGA: Soal Kompol Yuni Purwanti, Irjen Ahmad Dofiri Buka Pesan dari Kapolri

"Keduabelas polisi yang menggunakan narkoba itu seperti gerombolan mafia narkoba yang sedang beraksi yang dipimpin bosnya seorang kapolsek wanita," ungkapnya.

Neta menegaskan bahwa bagaimanapun kasus yang sangat memalukan itu merupakan pukulan telak bagi Polri. "Khususnya bagi Kapolri baru," tegasnya.

Oleh karena itu IPW mengharapkan kasus itu diusut tuntas, termasuk menelusuri kemungkinan Kompol Yuni Cs menjadi bagian sindikat narkoba.

"Mengingat jumlah mereka begitu besar patut diduga mereka adalah sebuah sindikat," ungkapnya. (boy/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler