jpnn.com, JAKARTA - Langkah Bank Sentral China, People's Bank of China (PBoC), mengucurkan dana ke pasar keuangan, membantu rupiah bergerak menguat, Senin (17/2).
"Tindakan Bank Sentral China menyuntikkan dana ke pasar keuangan sebesar 200 miliar yuan membantu memberikan sentimen positif ke aset berisiko termasuk rupiah, di tengah kekhawatiran terhadap Virus Corona yang bisa mendorong pelambatan ekonomi," ungkap Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, di Jakarta.
BACA JUGA: Awal Pekan, Rupiah Dibuka Positif
Rupiah ditutup menguat 33 poin atau 0,24 persen menjadi Rp 13.660 per dolar AS berbanding posisi hari sebelumnya Rp 13.693 per dolar AS.
Sebelumnya PBoC menyuntikkan dana ke pasar keuangan melalui fasilitas pinjaman jangka menengah dengan tingkat suku bunga yang lebih rendah.
BACA JUGA: Rupiah Anjlok Seiring Bertambahnya Jumlah Korban Virus Corona
Menurut Ariston, rupiah pada pekan ini masih berpeluang menguat menuju Rp 13.600 per dolar AS di tengah sentimen wabah COVID-19.
Rupiah pada Senin pagi dibuka menguat di posisi Rp 13.678 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.660 per dolar AS hingga Rp 13.692 per dolar AS.
BACA JUGA: Data Ekonomi Domestik Positif Diharapkan Bisa Picu Pergerakan Rupiah
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Senin menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp13.693 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp13.707 per dolar AS. (ant/mg8/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha