Pekan Kebudayaan Nasional 2019 Digelar Berjenjang dari Tingkat Desa

Minggu, 03 Maret 2019 – 07:00 WIB
Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid. Foto: Kemendikbud

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud akan menggelar Pekan Kebudayaan Nasional 2019. Hal ini sejalan dengan amanat Kongres Kebudayaan Indonesia 2018.

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid mengatakan, konsep Pekan Kebudayan Nasional tidak jauh beda dengan Pekan Olahraga Nasional (PON) yang dimulai dari tingkat desa, kecamatan, kabupaten/kota, provinsi agar berdampak lebih luas dan adanya ruang interaksi budaya yang baik serta memberi akses terhadap ruang-ruang publik.

BACA JUGA: Kemendikbud Berencana Beli Rumah Keprabon Pencipta Lagu Hymne Guru

Lebih lanjut Hilmar menjelaskan, alasan tercetusnya kegiatan tersebut karena melihat banyak festival kebudayaan, tapi masih dirasa kurang solid. Sehingga adanya Pekan Kebudayaan Nasional nanti diharapkan bisa mempersatukan acara-acara kebudayaan yang sudah ada.

“Harapan kami kegiatan berjenjang dari desa hingga pusat yang terdiri atas kompetisi daerah, kompetisi nasional, konferensi pemajuan kebudayaan, ekshibisi, dan pergelaran karya budaya bisa melestarikan budaya Indonesia,” tegas Hilmar, Sabtu (2/3).

BACA JUGA: Kemendikbud Klaim Guru Honorer di Banyuasin Dukung PPPK

Dia menambahkan, Pekan Kebudayaan Indonesia 2019 mendapat sambutan positif dari pemerintah daerah.

Seperti yang dilakukan Pemkab Tulungagung, Jawa Timur. Ratusan pemuda dan warga yang tergabung dalam aliansi masyarakat sipil dan relawan begitu antusias menggelar kegiatan “Kemah Kebangsaan”.

BACA JUGA: Rekomendasi Rembuknas Pendidikan 2019, Lengkap

Berbagai kegiatan diselenggarakan, seperti diskusi bertema wawasan kebangsaan hingga semalam suntuk.

“Kegiatan ini sebagai bukti bahwa masyarakat begitu antusias terhadap kebudayaan Indonesia. Jagongan budaya yang menyinggung tren revolusi industri 4.0 itu diikuti tak kurang dari 300 partisipan dari berbagai kota dan beragam profesi, dan latar belakang budaya serta lintas keyakinan,” beber Hilmar.

Dia berharap ke depan kegiatan tersebut bisa memupuk semangat kebangsaan yang tidak boleh jatuh pada chauvinisme dan eksklusivisme.

Tidak hanya di Tulungagung, kegiatan tersebut akan diselenggarakan di berbagai daerah seperti Kabupaten Tasik, Serdang Bedagai, serta Kabupaten Muna.

“Semoga ada banyak daerah lain yang juga berinisiatif menyelenggarakan kegiatan serupa, sehingga nantinya seluruh kab/kota dan provinsi ikut serta pada Pekan Kebudayaan Nasional 2019 yang akan diselenggarakan pada 14-19 Oktober mendatang," tutup Hilmar. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Masalah Guru dan Zonasi Jadi Fokus Utama Rembuknas Kemendikbud


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler