Pekan Kerajinan Jadi Event Tahunan

Senin, 28 Oktober 2019 – 08:00 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil didampingi melepas burung merpati tanda dibukanya gelaran Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB).

jpnn.com, BANDUNG - Wakil Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Lina Marlina Ruzhan resmi menutup Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2019 di Jln. Diponego­­ro, Kota Bandung, Minggu (27/10).

PJKB sendiri merupakan event dua tahunan yang diselenggarakan oleh Dekranasda Jabar, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jabar. Namun, mulai tahun depan, PKJB akan rutin digelar setiap tahun.

BACA JUGA: Wagub Jabar: Empat Prasyarat Pemuda Agar Berguna Bagi Bangsa dan Negara

“Kemarin saat pembukaan, Ibu Atalia Ridwan Kamil (Ketua Dekranasda Prov. Jabar) bilang PKJB akan dijadikan agenda tahunan saja. Jadi siap-siap, ya, insyaallah tahun depan temanya bordir,” kata Lina.

Menurut Lina, PKJB bertujuan untuk memperluas dan meningkatkan promosi potensi kerajinan serta membuka akses pasar yang lebih luas bagi kerajinan Jabar.

BACA JUGA: Program Cetak Hafidz, Gandeng Pesantren

"PKJB tahun depan akan melibatkan lebih banyak perajin dari seluruh provinsi di Indonesia,’’ucap Lina kepada wartawan ketika ditemui usai penutupan.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Jabar M. Arifin Soedjayana melaporkan, transaksi dalam PKJB 2019 mencapai Rp 696,5juta, baik dari stand kerajinan, fashion, dan kuliner. Jumlah itu belum termasuk kesepakatan dan kerja sama pengunjung dengan para perajin.

BACA JUGA: Kolaborasi Revitalisasi Pantai Barat dan Timur Pangandaran

“Total jumlah transaksi yang tercatat hingga siang tadi mencapai 696.545.500 rupiah. Nominal itu belum termasuk yang pesanan-pesanan, salah satunya tadi ada pesanan 20 ton mangga gedong gincu, itu belum dihitung,” kata Arifin.

Untuk kali pertama, PKJB 2019 menghadirkan Dekranasda Jabar Award atau penghargaan kepada perajin terpilih di semua kabupaten/kota. Penghargaan tersebut meliputi kelompok keramik, serat alam, kayu, tekstil, serta kelompok material alam asli, dan lainnya.

Sementara itu, pada ajang fashion show ditampilkan beragam produk fashion karya dari para pengrajin busana di Jabar. Bahkan, gelaran ini menjadi meriah mana para model diperankan oleh para kepala dinas dilingkungan Pemprov Jabar.

Para pejabat di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat (Jabar) pun bisa beraksi layaknya model saat fashion show atau peragaan busana batik khas daerah 27 kabupaten/kota.

Sebanyak 46 peserta yang terdiri dari Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan jajaran staf di lingkungan Pemdaprov Jabar dengan lihai menampilkan berbagai desain batik Jabar mulai dari corak batik khas Tasikmalaya, Garut, Sumedang, hingga Bogor.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, hal tersebut menjadi bukti bahwa batik khas Jabar memiliki corak beragam. Selain itu, fashion show batik ini menjadi simbol kemajuan provinsi dengan penduduk terbanyak ini di bidang kebudayaan.

“Kita ingin membuktikan bahwa batik-batik Jawa Barat itu banyak sekali. Masing masing daerah ada kekhasan, ada 27 daerah ada 27 inspirasi referensi untuk batik,” kata Emil –sapaan akrab Ridwan Kamil.

Menurut Emil, kehadiran Dekranasda penting untuk mendorong pengembangan produk unggulan kerajinan daerah yang mempunyai nilai ekonomi.

“Dekranasda ini penting untuk menjaga agar hidup kita tidak hanya jadi makhluk ekonomi yang sifatnya modern, tapi juga ekonomi yang datang dari kearifan lokal dari budaya lokal. Nah, itu yang kita tampilkan,” tutur Emil.

“Kita ingin menjadi bangsa yang mempunyai identitas, masyarakat yang punya identitas, salah satunya adalah identitas budaya tapi yang punya nilai ekonomi,” tambahnya.

Tidak hanya itu, rencananya Pemdaprov Jawa Barat juga akan membuat buku ensiklopedia berbagai khasanah seni dan budaya yang ada di Jabar. Bahkan, telah hadir buku mengenai 300 permainan anak-anak tradisional yang ada di Jawa Barat.

“Semua jenis ensiklopedia kebudayaan akan kita hadirkan baik yang sifanya kain batik, maupun makanan maupun tari-tarian. Kita sudah punya 300 permainan anak-anak tradisional, nah itu juga salah satu yang sudah kita bukukan,” ujar Emil

 


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler