Pekerja Jatuh dari Tower Ketinggian 45 Meter

Rabu, 14 November 2018 – 13:50 WIB
Police Line. foto: ilustrasi for sumeks

jpnn.com, BANYUWANGI - Seorang pekerja tower untuk base transceiver station (BTS) di Desa Setail, Kecamatan Genteng, Banyuwangi terjatuh dari ketinggian 45 meter.

Saat kejadian tersebut, korban sedang memasang perangkat di puncak menara. Pekerja yang bernasib malang itu Bambang Hadi Purwanto, 32, warga Dusun Darungan, RT 4, RW4, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu.

BACA JUGA: Pekerja Proyek yang Jatuh ke Sungai Musi Hilang Terbawa Arus

Dia meninggal karena mengalami luka serius di bagian kepala. Sebelum meninggal, korban sempat mendapatkan perawatan medis di RS Al Huda, Genteng.

Kecelakaan kerja tersebut terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu ada empat pekerja yang memasang perangkat di tower BTS milik PT Daya Mitra Komunikasi.

BACA JUGA: Kabar Baik Bagi Pekerja yang Mengalami Cacat

Saat memanjat tower yang tingginya sekitar 50 meter tersebut, tali pengaman yang dipakai korban putus.

''Korban jatuh saat naik di ketinggian sekitar 45 meter,'' terang Kapolsek Genteng Kompol Samsudin yang diwakili Kanitreskrim Iptu Puji Wahyono.

BACA JUGA: Buruh Penggali Tanah Tertimbun Longsor saat May Day

Saat tali pengaman itu putus, terang dia, korban sebenarnya masih mencoba bertahan dengan berpegangan erat. Diduga lantaran kehabisan tenaga, dia akhirnya pasrah dan jatuh.

''Korban tidak sempat meminta tolong karena jarak yang terlalu tinggi,'' ungkap Puji.

Tubuh korban akhirnya membentur bebatuan di bawah tower dengan posisi terlentang. Saat kejadian dia masih sadar dan oleh tiga temannya dibawa ke RS Al Huda.

''Korban menderita luka parah pada kepala bagian belakang, tulang mulai pinggul, tulang belakang, dan bahu patah semua. Karena banyak mengeluarkan darah dan gegar otak, nyawa korban tidak bisa diselamatkan,'' jelas Puji.

Dari hasil pemeriksaan polisi, disebutkan bahwa insiden itu murni kecelakaan kerja. Dari keterangan saksi dan rekan kerja, korban ternyata baru kali pertama melakukan pekerjaan tersebut.

Tali itu putus diduga karena badan korban yang besar hingga tidak kuat menahan beban.

''Tali tersebut biasanya digunakan untuk pekerja dengan berat badan kurang dari 55 kilogram. Itu beban korban lebih dari 75 kilogram,'' ungkap Puji.

Dia meminta para pekerja berhati-hati saat akan melakukan aktivitas. Seluruh alat dicek lebih dulu dan tidak asal-asalan meminta pegawai melakukan pekerjaan di luar keterampilannya. '

'Kami masih memeriksa saksi dan teman korban,'' katanya. (kri/abi/c22/diq/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Eko Susilo Terjatuh Masuk Mesin Penggiling, Begini Jadinya


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler