jpnn.com - JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Hanif Dhakiri menilai para tenaga kerja yang bergerak di sektor pariwisata paling siap menghadapi persaingan dalam Komunitas Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Kesiapan ini ditunjang dengan kompetensi dan sertifikasi kerja yang telah dimiliki para tenaga kerja sektor pariwisata.
"Dibandingkan sektor yang lain, tenaga kerja yang bergerak di sektor pariwisata dapat dikatakan lebih siap dalam menghadapi MEA 2015," kata Hanif di kantor Kemnaker, Jakarta pada Jumat (14/11).
BACA JUGA: Program Tanya Saya, BPJS Ketenagakerjaan Gandeng Loper Koran
Mantan Sekretaris Fraksi PKB DPR RI itu menjelaskan, sektor pariwisata di merupakan salah satu dari delapan bidang pekerjaan yang telah disepakati negara-negara dalam Mutual Recognition Arrangement (MRA) seperti halnya bidang lainnya seperti akuntansi, teknik, survey, arsitektur, keperawatan, kesehatan dan perawatan gigi. Namun, Hanif meyakini dengan berbekal kompetensi kerja dan sertifikasi maka pekerja sektor pariwisata di tanah air sudah siap bersaing dengan tenaga kerja dari negara lain.
Hanif menambahkan, sejauh ini kementerian dipimpinnya sudah bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata untuk meningkatkan kompetensi kerja para tenaga kerja yang bergerak di bidang pariwisata. Saat ini sudah ada 46 Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) sektor pariwisata.
BACA JUGA: Bertemu JK, Dubes Zimbabwe Ingin Lancarkan Kerjasama
"Kita bisa lihat banyak tenaga kerja Indonesia yang bekerja di negara-negara ASEAN, kompetensi mereka tidak kalah, apalagi ditunjang dengan sekolah-sekolah pariwisata yang menghasilkan lulusan yang siap bekerja," jelasnya.
Hanif juga mengatakan, pemerintah terus mendorong percepatan peningkatan jumlah sertifikasi profesi di sektor pariwisata. Mengacu data tahun 2013, jumlah tenaga bidang pariwisata yang sudah disertifikasi mencapai sebanyak 58.627 tenaga kerja. Angka ini diharapkan bisa terus ditingkatkan jelang MEA 2015.(fat/jpnn)
BACA JUGA: 3 Hotel Murah Dekat Stasiun MRT di Singapore
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ganjar Pranowo: Harusnya Presiden Ajak Bicara
Redaktur : Tim Redaksi