Pekerja Tertimbun Longsor, Pemprov DKI Bakal Panggil Palyja

Rabu, 02 Mei 2018 – 13:59 WIB
Sandiaga Uno. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta akan memanggil Palyja, kontraktor yang diduga mengerjakan proyek galian saluran air di Jalan Jembatan Tiga Raya, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (1/5) kemarin.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan, pihaknya ingin memanggil Palyja untuk mengetahui kronologis peristiwa galian yang membuat seorang pekerjanya, Tarno tertimbun dan meninggal dunia.

BACA JUGA: Polri Selidiki Kematian Dua Remaja di Monas

"Palyja dan kontraktornya sudah melakukan kegiatan ini selama berpuluh tahun mungkin. Sudah saatnya kami memastikan keselamatan kerja adalah bukan hanya yang ditulis yaitu safety first, tapi merupakan hal yang kami lakukan dalam keseharian," kata Sandi di kawasan Balai Kota DKI, Rabu (2/5).

Sandi mengaku, selain Palyja, dirinya juga akan memanggil Dinas Ketenagakerjaan DKI untuk mengevaluasi kejadian itu. Selain itu, Sandi menginginkan peristiwa itu diselidiki.

BACA JUGA: Jangan Lupa! 2 Anak di Bawah Umur Tewas di Monas Sabtu Lalu

"Memanggil pihak Palyja dan kontraktornya untuk memastikan, saat ini akan dievaluasi dan investigasi. Pemprov akan berpartisipasi dan fasilitasi agar keluarganya dapat pelayanam terbaik," kata Sandi.

Mengenai sanksi, Sandi memastikan akan memberikannya kepada Palyja saat pihaknya menemukan adanya unsur kelalaian dalam proses penggalian.

BACA JUGA: Bang Sandi Keberatan Buruh Luar Masuk Jakarta

"Harus sesuai peraturan yang berlaku," tegas Sandi.

Sebelumnya, salah satu pekerja bernama Tarno (42) meninggal karena terimbun longsor saat menggali saluran air di Jalan Jembatan Tiga Raya, Penjaringan, Jakarta Utara. Kapolsek Metro Penjaringan AKBP Rachmat Sumekar mengatakan, korban tertimpa pada pukul 15.00 WIB, kemarin.

Longsor diduga berasal dari dinding galian yang longsor sehingga korban terjebak. Menurut Rachmat, para saksi yang merupakan pekerja lain sempat membantu, namun dikhawatirkan terjadi longsor susulan sehingga mereka memilih menyelematkan diri.

Setelah tujuh jam evakuasi, korban bisa ditemukan dengan bantuan eskavator. Meski berhasil dievakuasi, namun nyawa Tarno sudah tak tertolong.

Hingga saat ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan. Polisi masih memeriksa saksi-saksi untuk mencari tahu apakah dalam kejadian itu ada tindak pidananya. (tan/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sandiaga Sebut Bagi-Bagi Sembako di Monas Bernuansa Politis


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler