jpnn.com, JAKARTA - Ditjen Perhubungan Udara menginstruksikan kepada para pengelola bandara untuk menghentikan sementara pekerjaan overlay (perbaikan) landas pacu (runway) dan pekerjaan lainnya di sisi udara.
Instruksi ini diberikan untuk mengantisipasi peningkatan lalu lintas pesawat dan menjaga keselamatan penerbangan.
BACA JUGA: Jelang Arus Mudik, Bandara Soetta Sediakan Fasilitas ini
Penghentian sementara pekerjaan tersebut dimulai pada H-8 sampai dengan H+10 lebaran atau 8 Juni-25 Juni 2018.
Instruksi tersebut tertuang dalam Surat Direktur Bandar Udara Ditjen Perhubungan Udara nomor: 1154/DBU/III/2018 pada 29 Maret 2018, terkait Pelaksanaan Pekerjaan Sisi Udara Periode Angkutan Lebaran Tahun 2018.
BACA JUGA: Arus Mudik, Ambulans dan Damkar Dapat Jalur Khusus
Surat ditujukan kepada pengelola bandara, terutama pada 36 bandar udara yang menjadi lokasi inspeksi keselamatan, keamanan dan pelayanan bandara oleh Ditjen Perhubungan Udara.
Dalam surat tersebut juga dinyatakan agar para pengelola bandara mempermudah pemberian slot penerbangan dan mengantisipasi adanya keterlambatan penerbangan (delay) dengan menyiapkan penambahan jam operasional bandara melalui Notam apabila diperlukan.
BACA JUGA: Arus Mudik Lebaran 2018, Jasa Marga Beri Diskon Tarif Tol
“Pada musim libur lebaran setiap tahunnya, selalu terjadi kenaikan jumlah penumpang dan pergerakan pesawat. Agar pergerakan pesawat lancar dan terjamin keselamatannya, runway dan sisi udara lainnya dari bandara harus dipersiapkan semaksimal mungkin. Pekerjaan-pekerjaan yang menghambat lalu lintas pesawat agar dihentikan sementara dan bisa dilanjutkan kembali setelah peak season lebaran usai,” ujar Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso.
Meski pekerjaan perbaikan runway dihentikan sementara, Agus memint agar para penumpang tidak khawatir terkait keselamatan penerbangannya. Karena yang dihentikan adalah pekerjaan yang tidak mengganggu operasional penerbangan.
Sedangkan pekerjaan yang memang dibutuhkan untuk operasional dan keselamatan penerbangan, harus tetap dilakukan dengan cepat namun harus tetap sesuai dengan standar.
“Perbaikan yang bisa dihentikan sementara harus dihentikan. Namun jika ternyata ada kerusakan runway akibat operasional penerbangan pada periode tersebut, pengelola bandara harus secepat mungkin memperbaikinya sesuai dengan standar keselamatan penerbangan,” ucap Agus.
Saat ini ada beberapa bandara yang sedang melaksanakan perbaikan runway dan sisi udara lainnya seperti RESA (runway end safety area). Beberapa bandara yang saat ini sedang melakukan overlay runway di antaranya adalah Soekarno Hatta – Cengkareng yang melakukan Overlay runway utara (tahap layer 1); Bandara Juanda– Surabaya; Bandara I Gusti Ngurah Rai – Denpasar; Bandara Sultan Syarif Kasim II- Pekanbaru; Bandara Halim Perdanakusuma – Jakarta; Bandara Husein Sastranegara – Bandung; Bandara Syamsudin Noor – Banjarmasin dan Bandara El Tari – Kupang.
Dua bandara sedang melakukan proses lelang overlay yaitu Bandara Sultan Iskandar Muda– Banda Aceh dan Bandara Pattimura Ambon.
Sedangkan bandara yang melakukan perbaikan sisi udara lainnya adalah Bandara Kualanamu – Deli Serdang yang melakukan pekerjaan pembuatan RESA di kedua ujung runway, Bandara Sultan Thaha - Jambi yang melakukan perpanjangan runway 31 dan Bandara Mutiara Sis Al Jufri - Palu yang melakukan rasionalisasi runway strip.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jasa Marga Optimalkan Pelayanan Rest Area & Jalur Fungsional
Redaktur & Reporter : Yessy