jpnn.com - Porto Seguro, kota kecil di Negara Bagian Bahia, Brasil, menjadi kandang bagi dua tim peserta Piala Dunia 2014. Yakni, Swiss dan Jerman. Padahal, Porto Seguro adalah kota kecil dengan penduduk hanya 140 ribu. Letaknya juga lumayan jauh dari ibu kota Negara Bagian Bahia, Salvador. Perjalanan darat harus ditempuh selama 12 jam dengan bus malam. Dengan pesawat terbang jauh lebih singkat: sejam.
Kota kecil itu adalah salah satu saksi bisu sejarah Brasil. Porto Seguro merupakan kota pertama yang ditemukan penjelajah Portugal. Setelah itu, baru kota-kota lain seperti Salvador, Fortaleza, dan Recife.
BACA JUGA: Barcelona-Atletico, Cium Aroma Kudeta
Portugal tidak menempatkan Porto Seguro sebagai kota utama. Seperti namanya yang berarti pelabuhan aman, kota tersebut tidak menawarkan banyak ingar-bingar. Pantai, restoran, dan penginapan tidak terlalu ramai meski arus turis juga banyak mengalir ke kawasan tersebut.
Turis yang datang ke Porto Seguro memang sudah ”diseleksi” dengan jarak yang sangat jauh dari Salvador. Para pelancong tentu berpikir dua kali jika harus menambah rute penerbangan hanya demi suasana yang hening di pinggir pantai. Karena itu, kota tersebut menjadi pilihan pelancong berdompet tebal.
BACA JUGA: Merah Putih Bikin Rajawali Makin Terpuruk
Wilayah kota yang kecil membuat jarak stasiun dan bandar udara tidak terlalu jauh. Tak sampai 10 menit, turis sudah bisa tiba di pesisir pantai tempat restoran dan penginapan. Bahkan, terminal dan bandara saling bertetangga. ”Tidak ada yang jauh di sini selama masih di sekitar kota,” kata Hamilton Souza, petugas informasi wisata Porto Seguro yang menemani Jawa Pos.
Karena kenyamanan yang ditawarkan Porto Seguro itulah, Swiss dan Jerman memilihnya sebagai markas. Mereka tidak perlu khawatir para pemain bakal diburu fans saat Piala Dunia nanti. Mereka juga tidak perlu risau sejumlah pemain akan kabur dan pesta miras di tengah agenda laga yang ketat. Sebab, kota tersebut tidak banyak menawarkan hiburan malam.
BACA JUGA: Arsenal Ngotot di Final FA Demi Masa Depan Wenger
Jika Swiss memilih untuk mendiami kawasan Kota Porto Seguro, Jerman bermarkas di Desa Santo Andre. Letaknya 30 km ke utara Porto Seguro. Tak hanya terpencil, desa itu terisolasi. Jangan harap bisa mendatangi desa tersebut dengan jalan darat.
Jawa Pos mendatangi Santo Andre Rabu (14/5) waktu setempat. Untuk mencapai desa, wilayah Santa Cruz Cabralia yang notabene tetangga Porto Seguro harus dilintasi. Begitu sampai di Santa Cruz, Jawa Pos masih harus menyeberangi Rio (Sungai) Joao de Tiba dengan menumpang kapal feri agar sampai di Santo Andre.
Perjalanan dari Bandara Porto Seguro ke Santo Andre memakan waktu sekitar 1,5 jam. Itu masih bisa molor jika harus antre kapal feri yang dijadwal setiap 10–15 menit sekali. Dari dermaga Santo Andre, markas Jerman hanya 10 menit.
”Saya tidak tahu kenapa Jerman memilih desa ini. Setelah pesawat mendarat, mereka masih harus naik bus dan menyeberang sungai. Apa tidak capek?” ujar Hamilton.
Namun, Direktur Timnas Jerman Oliver Bierhoff sudah yakin dengan pilihannya. ”Dari Porto Seguro kami bisa ke Fortaleza, Recife, dan Salvador (tiga laga fase grup tim panser tersebut, Red) kurang dari dua jam penerbangan. Jarak ke markas juga tidak terlalu jauh. Penerbangan 2 jam masih wajar bagi pemain,” katanya.
Kabar kedatangan Swiss dan Jerman ke Porto Seguro sudah jadi rasan-rasan warga kota. Bahkan, beberapa sudut kota sudah memajang spanduk selamat datang. Santa Cruz Cabralia malah memasang ”gapura” selamat datang bagi tim Jerman. A casa da selecao Alema na Copa do Mundo de 2014. Artinya, markas timnas Jerman Piala Dunia 2014.
Di salah satu gapura ditulis kata-kata selamat datang dalam empat bahasa. Termasuk dalam versi bahasa Jerman, willkommen. ”Kota kami sudah siap. Warga bakal menyambut mereka dengan gembira. Tamu-tamu Porto Seguro adalah orang-orang yang kami harapkan untuk selalu datang ke sini,” kata Hamilton yang merangkapguide turis plus makelar hotel. (*/c10/ca)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Abaikan Espanyol, Madrid Fokus Liga Champions
Redaktur : Tim Redaksi