jpnn.com, PALEMBANG - Belasan pelajar dari sejumlah SMK di Palembang, Sumsel, yang melakukan aksi begal dengan modus tawuran ditangkap polisi.
Komplotan begal pelajar itu ciut saat diamankan Jatanras Polda Sumsel di sejumlah tempat yang berbeda. Ada yang diamankan dari rumah hingga sekolahnya masing-masing.
BACA JUGA: Terlilit Utang, Edi Malah Buat Laporan Palsu ke Polisi, Begini Akhirnya
Itu setelah polisi mengantongi bukti video saat para pelajar tersebut melakukan aksinya dan dari laporan korban yang sepeda motornya telah dirampas.
Selain itu, polisi juga mengamankan barang bukti senjata tajam (sajam) berupa pedang panjang, parang, kapak, kunci letter T, celurit bulan dan jenis lainnya yang dibawa dan dipakai saat beraksi.
BACA JUGA: Prarekonstruksi Pembunuhan Romli: Empat Pelaku Jalani 9 Adegan, Sadis Banget
“Modusnya yakni melakukan sweeping dan tawuran yang aksinya sempat viral di media sosial belum lama ini,” ujar Kasubdit 3 Jatanras Kompol Agus Prihadinika SH SIK didampingi Kanit Kompol Willy Oscar SE, Jumat 11 November 2022.
Dari belasan pelajar yang diamankan, didapatkan juga dua unit sepeda motor milik korban.
BACA JUGA: Komplotan Begal Sadis Bersenjata Tajam Ditangkap, Identitas Mereka Ternyata
Dari aksi mereka yang viral di media sosial, diketahui di sekitar jalan pintu masuk Tol Keramasan, Tri Darma, Jalan Soekarno Hatta, Jalan Demang Lebar Daun, hingga Bundaran Jakabaring.
“Mirisnya lagi, mereka mengancam korban dengan senjata tajam yang sudah mereka bawa,” terang Kompol Agus.
Kompol Agus menambahkan, dari pengakuan salah satu yang diamankan, mereka mengambil paksa sepeda motor saat kondisi tawuran sudah dibuat ricuh.
Saat itulah, mereka mengambil sepeda motor milik pelajar lain dengan menggunakan kunci letter T dan ada juga yang memukul korban untuk mengalihkan aksinya.
Dari catatan kepolisian, komplotan pelajar ini selain juga pernah beraksi pada bulan Oktober 2022 lalu di Jembatan Kramasan Kertapati, juga pernah melakukan dengan modus yang sama di dua wilayah Ogan Ilir (OI).
Dari informasi yang dihimpun, komplotan ini juga memiliki akun media sosial yang digunakan untuk mempromosikan kelompok mereka yakni @gama_allbase dan di akun Tik Tok untuk saling menantang antar kelompok pelajar di sejumlah daerah.(*/sumeks)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean