jpnn.com, TABANAN - Video tak senonoh tentang siswi yang diremas buah dadanya oleh siswa di Bali akhirnya berbuntut panjang. Siswa dan siswi dalam video yang beredar melalui media sosial itu adalah pelajar di SMK Pariwisata Triatma Jaya Tabanan.
Pihak SMK Pariwisata Triatma Jaya pun langsung mengambil tindakan tegas dengan memecat empat siswanya yang terlibat dalam video itu. Sedangkan siswi yang menjadi objek peremasan masih tetap diizinkan bersekolah di SMK yang beralamat di Jalan By Pass Kediri, Dauh Peken, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan itu.
BACA JUGA: Ssttt, Ada Viral Video Siswi Pamer Buah Dada di Kelas
Laman Radar Bali mengabarkan, pihak SMK Triatma Jaya langsung memanggil para siswa yang terlibat dalam video berdurasi 10 detik itu. Pihak sekolah juga sudah memanggil para orang tua mereka.
Siswi yang menjadi objek dalam video itu adalah A, asal Kecamatan Selemadeg Barat. Sedangkan siswa lelaki yang meremas A dari belakang berinisial P, asal Kecamatan Kediri.
BACA JUGA: Sering Kirim Foto dan Video Tanpa Busana, Begini Jadinya
Selain itu ada dua siswa berinisial D asal Kecamatan Tabanan dan R asal Kerambitan. Dalam video itu, D dan R memegangi tangan A agar P bisa menggerayanginya.
Sedangkan satu siswa lagi adalah R asal Kecamatan Marga yang bertugas merekam atau membuat video. Kelimanya merupakan siswa jurusan akomodasi yang sedang praktikum laundry.
BACA JUGA: Pak JK Minta Tiga Menteri Bekerja Sama Perkuat SMK
"Benar, mereka siswa kami. Sudah kami panggil, juga orang tuanya," tandas Kepala SMK Pariwisata Triama Jaya I Made Arimbawa.
Menurut Arimbawa, masalah itu tidak diproses hukum, melainkan diselesaikan secara kekeluargaan. "Karena kasihan," kata Arimbawa.
Meski demikian, pihak sekolah mengambil langkah tegas terhadap siswa yang terlibat. Keempat dari lima siswa itu langsung dipecat dari sekolah.
"Namun, empat siswa ini akan tetap diberikan kesempatan belajar sampai November, sampai ulangan umum selesai agar mendapat nilai rapor untuk pindah sekolah," jelas Arimbawa.
Bagaimana dengan siswi yang menjadi objek peremasan? Arimbawa menegaskan, A tidak mendapat sanksi dan tetap belajar di SMK Triatma Jaya.
Tapi agar masalah yang sama tak terulang, SMK Triatma Jaya akan melakukan tindakan pencegahan. Salah satunya dengan memisahkan siswa dan siswi saat praktikum.(rb/yor/mus/mus/JPR)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Please, Jangan Sudutkan Hanna Anisa tapi Kejar Pelakunya
Redaktur & Reporter : Antoni