jpnn.com, PROBOLINGGO - Sebanyak 19 siswa SMA sederajat terjaring razia Satpol PP Kota Probolinggo, Jawa Timur, saat bolos sekolah untuk nongkrong di kafe dan warung.
Semua siswa yang terjaring dibawa ke markas Satpol PP. Selain pendataan, petugas juga melakukan pembinaan salah satunya dengan meminta menghafal Pancasila dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.
BACA JUGA: Menteri Tjahjo Pecat 73 PNS yang Doyan Bolos Hingga jadi Calo CPNS
“Banyak mereka yang tidak hafal Pancasila dan Indonesia Raya,” ujar Hendra Kusuma, Kasi Operasi Ketertiban Satpol PP.
AG salah satu siswa yang terjaring ini mengaku membolos karena terlambat sekolah. Dia bingung, jika masuk sekolah pasti dimarahi guru karena terlambat.
BACA JUGA: Seru! Puluhan PNS Bolos Lari Kocar-Kacir Dikejar Satpol PP di Mal
Namun, jika pulang ke rumah, dia bakal dimarahi orang tuanya.
“Pilihannya adalah membolos,” tutur AG polos.
Saat pemeriksaan barang-barang, petugas juga mendapati video asusila yang tersimpan dalam ponsel salah satu siswa. Pemilik ponsel mengaku tidak tahu menahu asal video tersebut.
Para siswa baru boleh pulang usai pendataan dan diwajibkan mengikuti pembinaan serta harus dijemput guru masing-masing.
Petugas berharap, baik orang tua maupun pihak sekolah selalu aktif mengawasi anak didiknya, agar tidak terjerumus hal-hal negatif. (yos/pojokpitu/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia