Pelajar Dua Kali Dihamili Ayah Kandung

Sabtu, 06 April 2013 – 10:36 WIB
PRABUMULIH - Sungguh tak pantas ditiru, perbuatan Selamat Heriyadi (37), sebagai seorang ayah. Betapa tidak, dia tega memerkosa anak kandungnya, sampai dua kali hamil. Kehamilan yang pertama, membuat korban sampai melahirkan. Yang kedua, kehamilan korban keguguran. Ironisnya, korban mulai diperkosa ayah kandungnya, sejak korban duduk di bangku kelas 5 SD, lima tahun lalu. Kini, korban sudah berusia 16 tahun, duduk di bangku SMA.

Tak sanggup menanggung aibnya lagi, korban didampingi kerabatnya, berinisial Dd (26), akhirnya Jumat (5/4), datang melaporkan  ke Polres Prabumulih. Sejurus kemudian, sekitar pukul 11.00 WIB, aparat Unit PPA Satreskrim Polres Prabumulih langsung meringkus tersangka Selamat, saat hendak menjemput korban di sekolahnya, kawasan Kecamatan Prabumulih Timur, Kota Prabumulih.
 
Kapolres Prabumulih AKBP Yerry Oskag SIk, melalui Kasat Reskrim AKP Khalid Zulkarnaen, mengatakan korban selama lima tahun menjadi pelampiasan nafsu ayahnya yang berprofesi tukang ojek. “Usai melapor, korban kita antar ke RSUD Kota Prabumulih untuk divisum. Setelah itu, kita langsung bergerak cepat menjemput ayah korban. Atas perbuatannya, tersangka kita jerat dengan Pasal 294 KUHP tentang Perbuatan Cabul Terhadap Anak Sendiri, serta Pasal 81 UU No.23/2002 tentang Perlindungan Anak,” terangnya.
  
Dituturkan korban, dia mulai dicabuli ayah kandungnya sekitar lima tahun lalu saat korban masih duduk di bangku kelas 5 SD.  Awalnya hanya diraba-raba, korban yang tidak mengerti hanya diam saja. Lama kelamaan semakian sering, hingga akhirnya dia (Maaf, red) disodomi ayahnya.  “Aku meraso sakit nian, dan nak ngadu ke ibu. Tapi bapak ngancam akan bunuh ibu dan adek-adek,” kata sulung dari empat bersaudara itu.

Memikirkan keselamatan ibu dan adik-adiknya, korban hanya bisa diam menanggung aibnya. Saat korban menginjak kelas 2 SMP, keperawanannya direnggut sang ayah, hingga akhirnya korban hamil. Lagi-lagi korban hanya bisa bungkam, anak yang dilahirkan korban dari benih ayah kandungnya itu, akhirnya diadopsi bidan yang membantu persalinan korban. Tak lain, atas persetujuan ayahnya.

Untuk menghindarkan gunjingan tetangganya, korban dibawa ayahnya ke Provinsi Jambi, rumah kerabatnya. Di Jambi, tersangka Selamat malah tambah leluasa menyalurkan hasratnya pada korban. Selama setahun di Jambi, korban pun akhirnya hamil lagi. Hanya saja, kehamilannya yang kedua itu keguguran. “Tamat SMP, aku balek lagi ke Prabumulih,” tambah korban.

Di Kota Prabumulih, korban melanjutkan ke jenjang SMA. Tapi sang ayah, terus “meminta jatah” kepada korban. Terutama saat kondisi rumah sepi,  ataupun di malam hari meski ada penghuni lainnya. “Aku lah dak tahan lagi diperkosa terus. Bapak terus ngancem aku kalo dak ngelayani dio nak bunuh ibu samo adek,” ujar korban sambil menangis. Akhirnya dia menguatkan diri, melapor ke polisi.

Di hadapan polisi, tersangka Selamat mengaku awalnya khilaf saat melihat rok anaknya itu tersingkap. Karena rumahnya sempit, hanya berukuran 5x3 meter, kala itu dia hanya berani meraba-raba dan mencium. “Aku akui, anak yang lahir itu akibat perbuatan aku. Tapi kalau hamil yang keduo, aku dak tahu,” sangkal tersangka Selamat, warga Kelurahan Pasar 1, Kecamatan Prabumulih Barat, Kota Prabumulih. (kos/air/ce2)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketemu di Warnet, Dilanjut Rayuan Esek-esek

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler