Pelajar Ikut-ikutan Demo, Anies Siapkan Jurus Ini untuk Guru

Selasa, 27 Oktober 2020 – 09:27 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan didampingi Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana usai melakukan dialog di lantai dua Gedung Promoter Polda Metro Jaya. Foto: Fransikus Adryanto Pratama/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku telah menyiapkan bahan untuk para guru di DKI Jakarta sebagai bahan berdiskusi kepada pelajar di sekolah.

Hal tersebut disampaikan Anies saat melakukan dialog dengan Kapolda Metro Jaya, Irjen Nana Sudjana, Pangdam Jaya, Mayjen TNI Dudung Abdurachman dan perwakilan Kepala Sekolah se-Jabodetabek dalam rangka menyikapi perkembangan situasi kamtibmas dewasa ini di Polda Metro Jaya.

BACA JUGA: Polisi Didesak Segera Bebaskan Pelajar yang Diamankan dalam Aksi Demo

"Dalam kesempatan tadi, dialog dengan para Kepala Sekolah, kami sampaikan Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pendidikan menyiapkan bahan untuk para guru agar bisa memanfaatkan apa yang menjadi diskusi, percakapan di masyarakat sebagai bahan ajar untuk anak-anak," ungkap Anies kepada wartawan, Senin (26/10).

Menurutnya, dengan begitu para pelajar diarahkan untuk bisa membahas, berdiskusi, dan mengkaji bersama tentang apa saja yang menjadi percakapkan hangat di kalangan masyarakat.

BACA JUGA: Pelaku Pembacokan Dekat Istana Bogor Dibekuk, Nih Tampangnya

Diharapkan, situasi yang sedang hangat dibicarakan itu bisa merangsang para pelajar untuk peduli pada masalah-masalah yang ada di hadapan bangsa ini.

"Kalau hanya menganjurkan, maka guru-guru mungkin akan repot karena guru-guru perlu pedomannya. Karena itu, Dinas Pendidikan sudah menyiapkan yang biasa disebut RPP. RPP itu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran untuk SMP, SMA, dan SMK," katanya.

BACA JUGA: Mahasiswa Pungli Bantuan Pondok Pesantren, Barang Buktinya Banyak Banget

Dengan adanya RPP tersebut, kata dia diharapkan para guru memiliki pedoman dalam pembelajarannya.

Misalnya, untuk SMP dengan 4 kali pertemuan bakal ada pedoman materinya, tujuan pembelajarannya, alat belajarnya, sumber belajarnya, dan cara penilaiannya juga.

"Jadi bukan hanya sekadar menganjurkan, misalnya menjadikan UU Cipta Kerja sebagai materi pembelajaran. Kalau hanya dianjurkan begitu, nanti mungkin guru akan mengalami tantangan, bagaimana menerjemahkannya," ujarnya.

Ia menyebutkan, saat ini Pemprov DKI sudah menyiapkan RPP itu. Namun, dalam RPP itu ada perbedaan jumlah pertemuan diantara SMP, SMA, dan SMK serta bakal disesuaikan dengan situasi di sekolah masing-masing.

"Jadi nantinya anak-anak dari rumah, guru mengajar jarak jauh, tapi ada pedomannya," ujarnya.

Harapannya, kata Anies sejak dini anak-anak dapat diberi kesempatan untuk terbiasa membicarakan secara konstruktif permasalahan yang dibicarakan oleh masyarakat umum dan menjadi media pembelajaran yang bermanfaat untuk semuanya, baik gurunya, orang tuanya, maupun siswanya," katanya.

Saat ditanyakan apakah RPP itu sebagai langkah Pemprov DKI untuk mencegah para pelajar ikut demo sebagaimana yang terjadi dewasa ini.

Anies pun menampiknya dan hanya menjawab kalau RPP itu hanya sebagai bahan pembelajaran bagi guru agar bisa mengajak anak didiknya berdiskusi tentang situasi yang berkembang di masyarakat secara terstruktur.

Adapun RPP itu sejatinya bisa pula dipakai oleh siapapun dan di mana pun, bukan hanya oleh para guru di Jakarta saja. (mcr3/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler