jpnn.com - PAMANUKAN - Seorang pelajar ditangkap polisi karena menjadi perantara penjual motor korban anggota geng motor. Hal tersebut merupakan pengembangan dari tertangkapnya geng motor pelaku pembunuhan sebelum Lebaran.
Diketahui, pelaku pembunuhan yang merampas motor korban menjual motor ke Kabupaten Karawang. Uang hasil penjualan motor belum sempat dibelikan baju Lebaran. Namun pelaku keburu ditangkap Polsek Pamanukan dengan dibantu Timsus Polres Subang.
BACA JUGA: Simpan Sabu 1 Kg di Selangkangan, WN Malaysia Ditangkap
Kapolsek Pamanukan Kompol Sudjoko mengatakan, setelah mengungkap pelaku pembunuhan yang dilakukan oleh dua orang pelaku, pihaknya mengintrogasi dan menyelidiki lebih mendalam.
Ternyata, motor korban dijual ke wilayah Kabupaten Karawang. "Motor korban dijual ke wilayah Kabupaten Karawang dan tujuannya buat beli baju Lebaran oleh dua pelaku tersebut," ujarnya seperti dilansir Pasundan Ekspres (JPNN Grup), Minggu (3/8).
BACA JUGA: Tertidur, Penghuni Lantai Tiga Tewas Terbakar
Setelah mendapatkan informasi dan bukti, kepolisian bergerak mencari motor korban yang dirampas pelaku. Kepolisian langsung meringkus perantara yang menjualkan motor korban tersebut pada pukul 19.00 WIB di rumahnya.
"Kami menangkap si perantara Abi (17) seorang pelajar di SMK Proklamasi Kecamatan Tanjungpura Kabupaten Karawang, yang merupakan warga Desa Tunggakjati Jatilir 1 Karawang,” katanya.
BACA JUGA: Bekuk Komplotan Perampok Waria
Setelah menangkap perantara, pihaknya menangkap pembeli motor korban yaitu Sulton alias Bolot warga Pasar Baru Desa Tarikkolot Kecamatan Rengasdengklok Kabupaten Karawang.
Sedangkan barang bukti motor Satria FU tanpa nomor polisi sudah diamankan di Mapolsek Pamanukan. “Kedua orang yang ditangkap tersebut dikenakan pasal 480 KUHP dengan ancaman 5 tahun penjara," tegasnya.
Perantara penjual motor korban, Abi mengatakan, awalnya Abi di SMS pelaku yang bernama Yunus untuk menjualkan motor hasil rampasannya sebesar Rp 2,8 juta. Kemudian, Abi menjual ke rekannya Sulton seharga Rp2,6 juta. Untungnya Rp200 ribu masuk ke kantongnya.
"Saya kenal sama Yunus. Soalnya dulu pernah bareng waktu sekolah SMP. Saya juga takut nggak lulus sekolah. Padahal, saya kelas 3 SMK sekarang. Gara-gara ini, pasti saya dikeluarin dari sekolah," ungkapnya.
Sementara itu, pembeli motor korbaan Sulton alias Bolot mengaku tidak mengetahui motor yang dibelinya hasil kejahatan pembunuhan. Bolot hanya mengetahui kalau motor tersebut bodong.
"Saya hanya tamat SMP mas. Kerjaan saya bantu-bantu di bengkel. Makanya, ketika ditawari motor bodong, saya langsung minta uang ke orang tua yang dagang di Pasar Rengasdengklok. Tahu gini saya nggak mau beli tuh motor," ungkapnya. (ygo/vry)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengedar Sabu Ditangkap di Depan Istri dan Balitanya
Redaktur : Tim Redaksi