Pelajar Madrasah Ibtidaiah di Bogor Diajak Kenali dan Hentikan Cyberbullying

Selasa, 16 Mei 2023 – 01:00 WIB
Pelajar Madrasah Ibtidaiah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diajak untuk mengenali dan menghentikan cyberbullying. Foto: GNLD Siberkreasi

jpnn.com, BOGOR - Pelajar Madrasah Ibtidaiah di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, diajak untuk mengenali dan menghentikan cyberbullying.

Ajakan itu disampaikan dalam program edukasi yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi, Senin (15/5).

BACA JUGA: Ketum TP PKK Tri Tito Karnavian Menyampaikan Pesan Penting untuk Pelajar SMA, Begini

Kepala Subbag Tata Usaha Kemenag Kabupaten Bogor Romdon mengatakan harus ada kesadaran terhadap konten yang diunggah di media digital. Pelajar juga harus bertanggung jawab dan tahu konsekuensi dari konten yang diunggah.

Menurutnya, hal itu penting untuk menjaga kemuliaan diri.

BACA JUGA: Buronan Pelaku Pembacokan Siswa SMK Bina Warga Bogor Ditangkap di Yogyakarta

“Kita harus memastikan bahwa konten yang kita posting itu fakta dan jangan sampai konten yang kita posting ini mengandung nilai negatif. Negara kita yang damai, suku yang beragam, banyak budaya, dan bahasa, dengan media digital ini kita bisa membangun kebersamaan dan harmoni di antara kita semua. Stop bullying baik secara langsung dan tidak langsung, jagalah kemuliaan kita semua, jangan sampai kita memberikan contoh yang buruk kepada penerus bangsa kita,” sebutnya.

Konten Kreator dan Fotografer Arsitektural Djaka Dwiandi Purwaningtijasa menilai di dalam ruang digital harus menjaga privasi individu untuk menghindari hal yang tak diinginkan.

BACA JUGA: Siswa SD dan SMP di Barru Diajari Cara Beretika di Media Sosial

Menurut dia, cyberbullying itu merupakan aktivitas yang dikategorikan sebagai pelanggaran privasi, perusakan reputasi/kredibilitas, juga pelecehan daring.

Dia menyarankan pelajar melakukan perlindungan diri dengan beberapa langkah di antaranya gunakan pengaturan privasi platform digital, batasi informasi pribadi, pesan dikirim setelah meninggalkan lokasi, juga hapus data di perangkat sebelum menggantinya dengan yang baru.

“Cerdas dalam berinteraksi dan kita harus menjaga keamanan perangkat keras maupun lunak, dan jangan lupa untuk selalu bijak dalam berinteraksi, belajar mulai dari sekarang, dan kalian bisa menciptakan ekosistem yang baik untuk masa depan,” tuturnya.

Konten Kreator dan Key Opinion Leader Heny Handayani Lestari mengatakan memiliki kecakapan di dunia digital dapat menjadikan interaksi menjadi aman. Dan hal itu dapat dicapai jika mampu mengoptimalkan media digital.

Dia mengatakan pelajar harus mampu mengetahui berita hoaks dan melaporkannya jika isinya tidak masuk akal, juga berhenti untuk menyebarkannya.

“Kita diharapkan mampu menyeleksi dan memverifikasi informasi yang didapatkan serta menggunakannya untuk kebaikan diri dan sesama. Intinya be your self dan kita harus mengasah skill yang kita punya dan kalian harus bisa menjadi generasi yang positif dan mampu menaklukkan dunia,” pesan Heny.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo. (Tan/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Meningkatkan Kemampuan Literasi & Numerasi Siswa, Pemkot Makassar Gandeng Zenius


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler