SURABAYA - Anggota Polsek Sawahan menggerebek rumah kos yang kerap dijadikan pesta sabu-sabu. Dalam penggerebekan rumah di Jalan Dukuh Kupang Timur XII-A itu, petugas menangkap empat orang sekaligus.
Dua di antara peserta pesta sabu-sabu adalah perempuan yang bekerja sebagai sexy dancer. Mereka adalah Iva Aini, 20, yang tinggal di Jalan Mulyorejo. Ada pula Jo, 17, yang beralamat di Jalan Mojo Kidul. Jo merupakan pacar Eric Ermawan Susanto, 24, penghuni kamar kos tersebut. Eric yang bekerja sebagai tukang tato itu juga menjadi pemasok sabu dalam pesta tersebut.
Selain tiga orang itu, polisi menangkap seorang pelajar SMA swasta di daerah Gubeng. Pelajar yang mengaku naik kelas XII itu bernama Rizki. Meski masih berstatus pelajar, usia Rizki telah 20 tahun. ''Saya baru delapan bulan ini pakai sabu-sabu," kata Rizki kemarin.
Eric mengaku bahwa kamar kosnya kerap digunakan sebagai lokasi pesta sabu-sabu. Kamar itu disiapkan bagi pelanggan yang membeli sabu-sabu kepadanya sejak empat bulan lalu. Dia memang masih bandar kecil dengan sekali order hanya 1 gram. Tetapi, dalam kurun tiga hari, sabu-sabu 1 gram itu bisa habis. "Dapat untungnya, dalam 1 gram bisa Rp 150 ribu," ungkapnya.
Kapolsek Sawahan Kompol Manang Soebeti mengungkapkan, lokasi penggerebekan itu didapatkan dari hasil penyelidikan polisi cukup lama. Namun, anggotanya menunggu waktu yang tepat untuk mendapatkan peserta pesta sabu-sabu yang cukup banyak. "Tiga pengguna dan satu pengedar ini cukup lumayan. Apalagi mereka sudah lama beroperasi," tuturnya.
Dalam penggerebekan itu, polisi juga mengamankan enam poket sabu-sabu seberat 2,8 gram. Ada pula sejumlah alat isap, aluminium foil, timbangan elektrik, tiga korek api, dan uang tunai Rp 1 juta. (jun/c7/nw)
Dua di antara peserta pesta sabu-sabu adalah perempuan yang bekerja sebagai sexy dancer. Mereka adalah Iva Aini, 20, yang tinggal di Jalan Mulyorejo. Ada pula Jo, 17, yang beralamat di Jalan Mojo Kidul. Jo merupakan pacar Eric Ermawan Susanto, 24, penghuni kamar kos tersebut. Eric yang bekerja sebagai tukang tato itu juga menjadi pemasok sabu dalam pesta tersebut.
Selain tiga orang itu, polisi menangkap seorang pelajar SMA swasta di daerah Gubeng. Pelajar yang mengaku naik kelas XII itu bernama Rizki. Meski masih berstatus pelajar, usia Rizki telah 20 tahun. ''Saya baru delapan bulan ini pakai sabu-sabu," kata Rizki kemarin.
Eric mengaku bahwa kamar kosnya kerap digunakan sebagai lokasi pesta sabu-sabu. Kamar itu disiapkan bagi pelanggan yang membeli sabu-sabu kepadanya sejak empat bulan lalu. Dia memang masih bandar kecil dengan sekali order hanya 1 gram. Tetapi, dalam kurun tiga hari, sabu-sabu 1 gram itu bisa habis. "Dapat untungnya, dalam 1 gram bisa Rp 150 ribu," ungkapnya.
Kapolsek Sawahan Kompol Manang Soebeti mengungkapkan, lokasi penggerebekan itu didapatkan dari hasil penyelidikan polisi cukup lama. Namun, anggotanya menunggu waktu yang tepat untuk mendapatkan peserta pesta sabu-sabu yang cukup banyak. "Tiga pengguna dan satu pengedar ini cukup lumayan. Apalagi mereka sudah lama beroperasi," tuturnya.
Dalam penggerebekan itu, polisi juga mengamankan enam poket sabu-sabu seberat 2,8 gram. Ada pula sejumlah alat isap, aluminium foil, timbangan elektrik, tiga korek api, dan uang tunai Rp 1 juta. (jun/c7/nw)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sopir Mobil Pembawa Uang Nekad Tabrak Rampok Bersenpi
Redaktur : Tim Redaksi