Pelajar SD dan SMP Terlibat Curanmor

Minggu, 22 Mei 2011 – 12:30 WIB
TARAKAN– Kapolres Tarakan AKBP Drs Agustinus Budi Prasetyo SH MH mengatakan pihaknya berhasil menggulung kelompok pencuri kendaraan bermotorIronisnya, kawanan pencuri motor ini didominasi Anak Baru Gede (ABG)

BACA JUGA: Simpan Ganja di Helm, Pria Aceh Digelandang Polisi

Lebih miris lagi, dari 10 kasus pencurian yang berhasil diungkap, sebagian mereka bertatus sebaai pelajar SMP, bahkan ada yang masih pelajar SD.

"Setelah melakukan penyelidikan cukup lama, petugas berhasil menggulung sekelompok kawanan pencuri motor yang kerap melakukan aksinya di kota ini
Ternyata geng motor “Romance Tarakan Community (RTC) yang selalu mangkal di Jalan Kusuma Bangsa," kata Agustinus.

Agustinus menambahkan pelaku curanmor yang berhasil dibekuk tersebut di antaranya masih duduk di kelas 5 SD, yakni ARD (13) yang tinggal di belakang BRI, Selumit Pantai

BACA JUGA: Berkas Sempurna, Cicit Soeharto Segera Sidang

Selain tersangka, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti secara keseluruhan sebanyak 8 unit sepeda motor dan sejumlah komponen atau onderdil motor hasil curian di salah satu bengkel di Jl
Mulawarman. 

Kapolres merincikan, ke-10 tersangka yang kini ditahan oleh pihaknya adalah BUD (14) yang masih berstatus sebagai siswa kelas satu di salah satu SMP Negeri di Tarakan Barat yang tinggal di belakang BRI, Selumit

BACA JUGA: Menjambret, Siswa Nyaris Dihakimi Massa

Kemudian JPR alias APO (19), warga belakang BRI yang diketahui sebagai kelompok geng motor dan sekaligus otak pelaku curanmor

Polisi juga mengamankan CRO (15),  siswa kelas tiga di salah satu SMP swasta di Tarakan Tengah dan kini sedang menanti pengumuman kelulusannya.  Tersangka yang satu ini tinggal di daerah Jembatan Putih, Kelurahan Karang BalikTersangka lainnya, IRV (14), warga belakang BRIMeskipun usia IRV masih remaja, namun ia sudah tidak sekolah lagiKesehariannya hanya antar jemput kakak dan adiknya ke sekolah.  AKB (16)  juga tinggal di belakang BRI dan bekerja di pembelian udang di daerah BeringinARD (19) juga tinggal di belakang BRI dan kesehariannya bekerja sebagai nelayan, dan tersangka ANC (35) tinggal di Kampung Bugis dalam yang sehari-harinya bekerja di salah satu bengkel di Jalan Mulawarman

“Kedelapan tersangka ini adalah pelaku yang terlibat langsung dalam mencuri motor di beberapa tempat dan mencuri onderdil motor di salah satu bengkel di Jalan Mulawarman,” beber kapolres

Sementara tersangka RUD (25) yang tinggal di belakang BRI dan kesehariannya bekerja sebagai buruh pelabuhan ini terlibat sebagai penadahRUD membeli spidometer motor Satria F dari tersangka BUD dan ARD seharga Rp 300 ribuDemikian halnya dengan tersangka, ADU (16), juga tinggal di belakang BRI, yang terlibat karena membeli kap sayap motor Satria F dari tersangka JPR alias APO seharga Rp 300 ribu.

Selain ke-10 tersangka, ada 9 motor yang ditahan sebagai barang bukti dan sejumlah onderdil hasil curianMotor-motor tersebut ternyata hanya satu yang merupakan hasil kejahatan yakni sepeda motor Satria F warna HitamSedangkan 8 unit motor lainnya adalah kendaraan para tersangka yang digunakan ketika melakukan kejahatannya.

Sedangkan onderdil yang dicuri dari bengkel itu disebutkan kapolres di antaranya sepasang ban motor, satu pasang velg, dua buah knalpot, satu pasang piringan cakram, 1 pasang shock, 1 buah shock tunggal, dan beberapa jenis onderdil lainnya.

“Ini merupakan bukti dari komitmen saya ketika masuk Tarakan sebagai kapolresBahwa semua bentuk kejahatan akan kami tindaklanjuti dan tidak ada neko-neko sebagaimana permintaan masyarakat bahwa harus ada penegakan hukum,” tegas Agustinus saat gelar perkara di halaman Mapolres Tarakan. 

Kapolres menegaskan, terungkapnya kawanan pencuri motor ini berawal dari informasi masyarakat yang mengetahui adanya seorang pelaku mendorong motor, kemudian dimasukkan ke rumahMasyarakat tersebut curiga dan melaporkan ke pihak kepolisian, dan selanjutnya ditindaklanjutiTernyata informasi dimaksud adalah benar, yakni orang yang mendorong motor tersebut adalah salah satu pelakuBahkan yang bersangkutan disebut-sebut sebagai otak utama dari kawanan pencurian motor yang terungkap ini.

Soal modus operandi yang dilakukan para tersangka, imbuh dia,  geng motor yang terlibat dalam pencurian ini selalu bereaksi pada malam hariDengan cara melihat pemilik kendaraan yang memarkir motornya di teras rumah tanpa mengunci stang motor atau tetap menggantungkan kunci kontak di motorLantaran tidak terkunci maka pelaku dengan leluasa mendorong motor tersebut dari parkiran rumah korban sampai di tempat sepiAtau ada rumah kosong yang dijadikan markas, barulah dipreteli satu per satu komponennya.(noi/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Bubarkan Arena Sabung Ayam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler