Perbuatan asusila itu diduga berlangsung disekitar areal perkebunan sawit di Jalan Hamparan Perak Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deliserdang. Akibat perbuatan pria pengendera sepeda motor Yamaha Mio tersebut bocah berusia sebelas tahun itu kini mengalami depresi.
Keterangan dihimpun Sumut Pos (Grup JPNN) menyebutkan, peristiwa itu bermula ketika korban menunggu dijemput, Salam (36) orang tuanya untuk pulang ke rumah seusai mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Terlalu lama menunggu kedatangan orang tuanya, Melati yang tadinya berdiri persis di depan sekolahnya lalu beranjak jalan kaki menuju ke rumahnya di Pasar IV Jalan Jagung Gang Tahyo Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan.
Sekitar lebih dari 50 meter berjalan kaki, tiba-tiba seorang pria mengenderai sepeda motor Yamaha Mio menghampiri korban. Kepada, Melati pria tersebut menawarkan jasa untuk mengantarkannya pulang ke rumah. Awalnya, korban sempat ragu, tapi dengan modus pelaku disuruh orang tuanya untuk menjemputnya pulang akhirnya membuat korban menuruti ajakan pelaku.
"Tadi abang itu bilang dia disuruh bapak untuk jemput aku pulang, makanya aku mau diajak naik kereta," ujar, Melati.
Dalam perjalanan korban sempat bertanya sama pelaku, sebab jalan yang mereka lalui bukan menuju ke rumahnya melainkan mengarah ke Hamparan Perak. Guna meyakinkan korbannya pria bejat itu kembali beralasan akan mengambil sesuatu barang dulu baru mengantar korban pulang.
Persis di perkebunan kelapa sawit milik PTPN II, pelaku mengarahkan sepeda motornya memasuki areal dalam pepohonan kelapa sawit yang sepi. Yakin aksinya bakal tak diketahui orang lain, pria tersebut lantas menghentikan sepeda motornya."Di kebun sawit itu aku digituin sama dia, mau melawan dipukul dan diancamnya aku," ucap korban.
Setelah puas berbuat tak senonoh terhadap korban, pelaku lantas kembali menyuruh, Melati untuk naik ke atas sepeda motornya. Dengan menahan rasa sakit korban lantas diturunkan pelaku persis di depan SMU Negeri 16 Jalan Kapten Rahmad Buddin Kelurahan Terjun Kecamatan Medan Marelan, tak jauh dari sekolah, Melati.
Seorang pedagang rujak begitu melihat, Melati menangis dengan kondisi bercak darah di pakaian sekolahnya lantas menghampiri dan menyai korban. Setelah mendengar pengakuan korban bersama warga pedagang rujak itu lantas mengantarkan pelajar kelas lima SD ini pulang ke rumahnya.
Salam, ayah kandung, Melati yang sebelumnya sempat mencari keberadaan putri pertamanya langsung terkejut begitu mengetahui anaknya telah diperlakukan tak senonoh oleh pria tak dikenal. Setelah menyanyai putrinya, Salam bersama beberapa orang warga lalu mencari keberadaan pelaku tapi tak kunjung ditemukan.
"Tadi memang saat aku mau menjemput anakku ku lihat dia sudah tak ada di sekolahnya, bahkan sempat kutanyakan sama guru disekolahnya, tapi dibilang putriku sudah pulang dari tadi. Akupun sempat mencarinya kemana-mana tapi tak juga jumpa, tak lama anakku diantarkan warga pulang ke rumah dan katanya sudah diperkosa sama seorang pria naik kereta mio diperkebunan kelapa sawit," ungkap orang tua korban.
Amatan Sumut Pos, kejadian penculikan dan pencabulan pelajar SD ini membuat warga setempat geger. Bahkan warga yang mencoba membantu keberadaan pelaku terlihat berkumpul memadati disekitar lingkungan SD Negeri 060094 tempat, Melati bersekolah.(mag-17)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Semalam, Empat Lokasi Disatroni Pencuri
Redaktur : Tim Redaksi