Pelajar Tewas Ditusuk, Bima Arya: Harus Ada Evaluasi

Senin, 27 Januari 2020 – 20:30 WIB
Bima Arya. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, BOGOR - Wali Kota Bogor Bima Arya akan mendalami kasus tewasnya seorang pelajar akibat tawuran yang terjadi di Jalan RE Martadinata, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Sabtu (25/1) dini hari.

Bima mengatakan, berkaca pada kasus-kasus sebelumnya, aksi tawuran terjadi karena sudah direncanakan. Biasanya bermula dari saling ejek di media sosial. Kemudian akhirnya saling tantang, lalu menentukan waktu dan tempat bertarung.

BACA JUGA: Tawuran Pecah, Pelajar SMK Tewas Dibacok Siswa SMP

"Namun masih kami dalami motifnya,” kata dia.

Agar kejadian ini tidak terulang lagi, Bima mengumpulkan semua kepala sekolah SMA dan SMK se-Kota Bogor. Menurut dia, perlu dilakukan evaluasi dan koordinasi kembali. Jangan sampai ada yang salah dengan sistem pencegahan tawuran selama ini.

BACA JUGA: Anak 15 Tahun Tewas Dibacok Saat Tawuran di Tambora

"Saya akan undang semua kepala sekolah SMA/SMK. Karena kembali jatuh korban jiwa. Harus ada evaluasi,” tegasnya.

Pelajar SMK Kota Bogor inisial DA (17) tewas dalam peristiwa tawuran di Jalan RE Martadinata. Nyawanya tidak terselamatkan setelah mendapatkan luka tusuk di punggung.

Polisi kini memburu pelaku yang terlibat atas kematian korban. “Belum ada (tersangka). Pelaku masih diburu,” ujar Kaur Humas Polresta Bogor Kota Ipda Desty Irianti.

Upaya antisipasi pun terus dilakukan kepolisian. Beberapa personel diterjunkan untuk mengamankan titik-titik rawan.

Kabag Ops Polresta Bogor Kota Kompol Prasetyo Purbo menegaskan, pengamanan dilakukan untuk menghindari aksi-aksi serupa.

"Kejadian tawuran pelajar seringkali luput dari pengawasan kami. Karena memang kejadian itu sudah terencana dan pola waktunya yang berubah,” kata Prasetyo. (mam/ded/c/radarbogor)

 


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler