jpnn.com, KUPANG - Pohon kelapa yang tumbang akibat terjangan angin kencang menimpa seorang pelajar, warga RT 04 RW 02 Desa Oenoni II, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang, Provinsi NTT.
Akibat kejadian itu, korban bernama Elu Januar Liu (17) tewas.
BACA JUGA: Hilang 4 Hari, Gadis Ini Diperkosa 10 Pria Secara Bergilir, Pelaku Masih Bebas
"Korban meninggal seketika setelah tertimpa pohon kepala yang tumbang akibat terjangan angin kencang pada Senin (11/9)," kata Kapolres Kupang AKBP Anak Agung Gde Anom Wirata, Selasa.
Menurut dia, peristiwa itu terjadi pada pukul 13.30 Wita bertempat di depan rumah Isak Nubatonis, jalan raya Kampung Binoni Rt 005/Rw 003 Dusun II, Desa Oenoni II, Kecamatan Amarasi, Kabupaten Kupang.
BACA JUGA: Karnaval HUT RI di Mojokerto Jatim Mencekam
"Pada saat kejadian angin memang cukup kencang dan tanpa disadari pohon kelapa tumbang dan menimpa korban yang sedang jalan, seketika itu juga korban meninggal dunia," tambahnya.
Menurut Kapolres Anak Agung Gde Anom Wirata kejadian bermula saat korban Elu Januar Liu (17) sedang berjalan kaki melewati jalan raya setelah pulang sekolah.
BACA JUGA: Warga Pulau Rempang Batam Bentrok dengan Petugas Gabungan
Tiba-tiba sebuah pohon kelapa tumbang akibat terpaan angin kencang dan menimpa korban sehingga korban langsung meninggal dunia di lokasi kejadian.
"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh personel Polsek Amarasi, korban sudah meninggal dunia dan oleh pihak keluarga kematian korban murni musibah," kata Kapolres Kupang.
Mantan Kapolres Sumba Barat itu berharap masyarakat Kabupaten Kupang untuk selalu waspada saat melintasi di ruas jalan yang banyak terdapat pohon selama terjadi angin kencang.
Menurut dia, dalam kondisi angin kencang seperti terjadi saat ini sangat rawan terjadi pohon tumbang dan kebakaran sehingga harus diantisipasi oleh masyarakat.
"Apabila ada pohon yang hendak tumbang di sekitar rumah agar segera ditebang sehingga tidak menimpa rumah atau warga yang sedang beraktivitas," kata Kapolres Anak Agung Gde Anom Wirata. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Remaja Putri Diperkosa 16 Orang, Oh, Pengakuan Korban
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti