BENGKULU--Kurnia Sandi (16) pelajar kelas 1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 4 atau lebih dikenal dengan SMK Pelayaran harus dilarikan ke RS M Yunus (RSMY) Bengkulu setelah ditujah teman satu kelasnya, inisial Yo di depan gerbang sekolahnya, Senin (21/1) sekitar pukul 13.30 WIB.
Diceritakan korban, kejadian tersebut bermula saat korban dan Yo memang terlibat ribut, awalnya keributan tersebut terjadi saat masih jam belajar sekolah dan terjadi di ruang kelas belajarnya. Namun keributan tersebut dapat mereda setelah korban dan pelaku dapat di damaikan oleh gurunya. Saat berdamai tersebut dengan disaksikan guru, korban dan pelaku sepakat menyudahi keributan yang terjadi tersebut.
Namun diduga pelaku yang tidak puas dengan perdamaian tersebut lalu kembali menghadang korban yang tinggal di Jalan Halmahera RT 6 Kelurahan Surabaya saat pulang sekolah, saat itu pelaku yang memang sudah menyiapkan senjata tajam (saham) jenis pisau langsung menunggu korban di gerbang sekolahnya.
Korban yang tidak menyangka pelaku akan berbuat nekad tidak menaruh curiga dan lewat dengan santai di gerbang yang memang menjadi jalan keluar di sekolah tersebut. "Saya lupa pisau tersebut darimana, tiba-tiba dia langsun nujah saya, kejadian begitu cepat," cerita korban saat ditemui di ruang IGD RSMY, kemarin.
Saat itu korban ditujah pelaku di bagian perut sebelah kiri hingga membuat usus korban terburai keluar, tak pelak darah segar pun langsung keluar deras dari perut korban. Mendapati hal tersebut pelaku kembali bermaksud menujah korban. Mengetahui hal tersebut dengan sisa tenaganya mencoba berlari menyelamatkan diri. Beruntung saat pelaku mengejar tersebut datang beberapa rekan korban dan langsung memberikan pertolongan.
Selanjutnya dengan dibantu beberapa guru, korban lalu dilarikan ke RS. Bhayangkara Jitra untuk mendapatkan perawatan medis. Namun lantaran luka yang dialami korban cukup parah, anak sulung dari dua saudara ini langsung dirujuk ke RSMY Bengkulu untuk dilakukan operasi. Sementara itu pihak keluarga korban sore itu juga berencana melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
"Kami memang ribut tapi sudah berdamai, mungkin masih dendam itulah kami di hadang di gerbang, saat itu dia bilang sama saya jika dia belum puas dan ingin kembali berkelahi," katanya. (zie)
Diceritakan korban, kejadian tersebut bermula saat korban dan Yo memang terlibat ribut, awalnya keributan tersebut terjadi saat masih jam belajar sekolah dan terjadi di ruang kelas belajarnya. Namun keributan tersebut dapat mereda setelah korban dan pelaku dapat di damaikan oleh gurunya. Saat berdamai tersebut dengan disaksikan guru, korban dan pelaku sepakat menyudahi keributan yang terjadi tersebut.
Namun diduga pelaku yang tidak puas dengan perdamaian tersebut lalu kembali menghadang korban yang tinggal di Jalan Halmahera RT 6 Kelurahan Surabaya saat pulang sekolah, saat itu pelaku yang memang sudah menyiapkan senjata tajam (saham) jenis pisau langsung menunggu korban di gerbang sekolahnya.
Korban yang tidak menyangka pelaku akan berbuat nekad tidak menaruh curiga dan lewat dengan santai di gerbang yang memang menjadi jalan keluar di sekolah tersebut. "Saya lupa pisau tersebut darimana, tiba-tiba dia langsun nujah saya, kejadian begitu cepat," cerita korban saat ditemui di ruang IGD RSMY, kemarin.
Saat itu korban ditujah pelaku di bagian perut sebelah kiri hingga membuat usus korban terburai keluar, tak pelak darah segar pun langsung keluar deras dari perut korban. Mendapati hal tersebut pelaku kembali bermaksud menujah korban. Mengetahui hal tersebut dengan sisa tenaganya mencoba berlari menyelamatkan diri. Beruntung saat pelaku mengejar tersebut datang beberapa rekan korban dan langsung memberikan pertolongan.
Selanjutnya dengan dibantu beberapa guru, korban lalu dilarikan ke RS. Bhayangkara Jitra untuk mendapatkan perawatan medis. Namun lantaran luka yang dialami korban cukup parah, anak sulung dari dua saudara ini langsung dirujuk ke RSMY Bengkulu untuk dilakukan operasi. Sementara itu pihak keluarga korban sore itu juga berencana melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
"Kami memang ribut tapi sudah berdamai, mungkin masih dendam itulah kami di hadang di gerbang, saat itu dia bilang sama saya jika dia belum puas dan ingin kembali berkelahi," katanya. (zie)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Napi Otaki Penipuan Beromzet Miliaran
Redaktur : Tim Redaksi