Pelaksanaan Program Regenerasi Petani di Kalimantan Selatan Dievaluasi

Minggu, 26 November 2023 – 04:06 WIB
SMK-PPN Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan dalam Program YESS Kembali mengadakan Provincial Programme Evaluation (Evaluasi Program Tingkat Provinsi). Foto: Kementan

jpnn.com, BANDUNG - Kementerian Pertanian bersama International Fund for Agricultural Development (IFAD) berupaya menciptakan wirausaha milenial tangguh dan berkualitas melalui program Youth Enterpreneurship and Employment Support Services (YESS).

Melalui program tersebut akan terwujud regenerasi pertanian, meningkatnya kompetensi sumberdaya manusia dari perdesaan, dan meningkatnya jumlah wirausaha muda di bidang pertanian.

BACA JUGA: Cara Kementan Tingkatkan Kompetensi Petani Milenial dengan Magang ke Luar Negeri

Sehingga pertanian akan menjadi lapangan kerja menarik, prospektif dan menguntungkan, dan dapat berdampak pada penurunan angka pengangguran serta terjadinya urbanisasi.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menjelaskan dua kunci utama dalam pelaksanaan Program YESS Kementan.

BACA JUGA: Kementan Dorong Masyarakat Melek Literasi Pertanian lewat Panen Buku, Serap Ilmu

“Pertama program YESS hadir untuk meningkatkan kapasitas pemuda di pedesaan melalui pendidikan dan pelatihan untuk menjadi agen pembangunan pertanian. Kedua, sasaran dari Program YESS, yakni pemuda/i harus memiliki jiwa kewirausahaan dari hulu sampai hilir," kata Dedi.

Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK-PPN) Banjarbaru selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Kalimantan Selatan dalam Program YESS Kembali mengadakan Provincial Programme Evaluation (Evaluasi Program Tingkat Provinsi), terkait pelaksanaan Program Yess di Kalsel.

BACA JUGA: Perampok Alfamart Ditangkap, Salah Satu Pelaku Tak Ada yang Menyangka

Acara di Hotel Grand Dafam Braga Bandung, Bandung, Jawa Barat, sejak Senin (20/11).

Kegiatan ini diikuti oleh PPIU kalsel, Perwakilan Bappeda sebagai DCT dan Dinas Pertanian dari Kabupaten Banjar, Perwakilan DCT Kabupaten Tanah Bumbu, Perwakilan DCT Kabupaten Tanah Laut, dan Perwakilan DCT Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Di kesempatan ini, Kepala SMK-PP Negeri Banjarbaru Budi Santoso menyampaikan bahwa kegiatan ini untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di tingkat provinsi maupun kabupaten, mengidentifikasi kendala-kendala dalam pelaksanaan kegiatan dan corrective action-nya serta melakukan evaluasi terhadap hasil kinerja tim.

“Tujuan utama dari evaluasi ini adalah untuk menilai capaian dan kemajuan pelaksanaan Program di tingkat provinsi, serta mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan,” ujar Budi.

Selain itu Budi menyoroti beberapa kegiatan yang telah dilaksanakan, seperti Advance Training, Hibah Kompetitif, permagangan Hibah Cluster, dan lainnya. Serta perlunya pengawalan bersama dan evaluasi yang mendalam terhadap keberhasilan program-program tersebut.

"Kita akan melaksanakan evaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan. Kita harus melakukan POEC (Planning, Organizing, Evaluation, and Controlling)," kata Budi.

Selama tiga hari juga dilakukan sharing oleh perwakilan peserta kemudian menyampaikan capaian dan kendala di daerah masing-masing.

PPIU sendiri turut memaparkan capaian dan output masing-masing komponen. Keterlibatan aktif dari setiap pihak menjadi cermin komitmen untuk terus meningkatkan kualitas dan dampak positif dari Program YESS di Kalimantan Selatan.

Diskusi yang berlangsung pada kegiatan ini menjadi wadah bagi para peserta untuk saling berbagi pengalaman, ide, dan solusi.

Hal ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi antar daerah dan meningkatkan efektivitas implementasi program-program pertanian di Kalimantan Selatan. (rhs/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Pj Gubernur DKI Dijaga Ketat TNI-Polri, Ada Apa, Nih?


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler