Pelaksanaan Unas Bantah Boros

Kamis, 14 Maret 2013 – 07:24 WIB
JAKARTA--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh meyakini proses lelang logistik Ujian Nasional (UN) tahun pelajaran 2012/2013 sesuai prosedur. Penawaran lebih rendah sehingga berpotensi terjadinya efisiensi memang ada tetapi dipilih kriteria terbaik sebagai upaya menjaga kualitas dan pemenuhan standar.
   
Nuh mengaku tidak keberatan agar semua pihak melakukan pengecekan atas proses lelang logsitik kebutuhan UN itu. Menurutnya, semua terbuka dan bisa diakses.

"Jadi kalau ada perusahan percetakan yang harganya lebih tinggi justru menang karena kriteria pemenangan tender tidak hanya dari rupiah tetapi dari mulai persiapan teknis dan seterusnya," ujarnya usai meresmikan Wahana Jelajah Angkasa Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) bekerjasama dengan Microsoft di Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (13/3).

Terkait persaingan harga di antara peserta lelang, menurutnya, memang pasti terjadi. Akan tetapi harga bukan satu-satunya pertimbangan dalam penentuan pemenang. "Jadi masing-masing ada nilainya baru disigma jumlah termasuk salah satu di antaranya rupiah (harga) itu," terangnya.

Bisa saja, kata Nuh, pemberi penawaran harga rendah yang pada ujungnya berdampak pada efisiensi itu berakibat negatif karena terjadi penurunan standar kualitas (down specification). "Bisa saja downspec. Murahnya sih murah tetapi kan kalau bukan kualitasnya itu yang kita inginkan (tidak terpenuhi) kan rusak jadinya," ucapnya.

Lebih dari itu, persiapan UN saat ini menurutnya sudah masuk tahap pencetakan dan diharapkan pada 15 April 2013 semuanya sudah siap. Sikap optimistis tidak terlepas dari sudah lepasnya tanda bintang pada sebagian anggaran Kemendikbud yang sempat tertahan akibat simbol itu oleh Kementerian Keuangan dan DPR.

"Anggaran sudah tidak ada masalah. Senin (11/03) sebagian sudah keluar, selesai, hari ini juga demikian. Artinya revisi DIPA (Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran) sudah tidak ada masalah. Tinggal tunggu proses saja. Tinggal tunggu unas, kurikulum, beasiswa, dan lain-lain. Alhamdulillah sudah tidak perlu dirisaukan lagi. Anggaran Rp 73 triliun itu sekarang secara bertahap sudah selesai," ucapnya, lega.

Sebelumnya, lelang logistik UN tahun ajara 2012/2013 senilai Rp 94,885 miliar untuk urusan pengadaan dan distribusi naskah UN untuk enam paket lelang mendapat kritikan. Muncul dugaan, pemborosan anggaran hingga Rp7,2 miliar dalam lelang ini.

Dugaan telah terjadi pemborosan ini dibeberkan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Selasa, 12 Maret. Mereka telah menganalisis hasil lelang yang dijalankan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Hasilnya, pemenang tender untuk enam paket lelang itu rata-rata menawar dengan harga tinggi.

Fitra memaparkan penghematan sebesar Rp25,5 miliar yang telah dilakukan Kemendikbud bisa ditingkatkan lagi minimal menjadi Rp32,8 miliar. Sebagai contoh, untuk lelang paket dua, dimenangkan PT Pura Barutama yang berkedudukan di Kudus dengan penawaran Rp14,526 miliar. Padahal ada peserta lelang lain, yakni PT Perca yang menawar senilai Rp13,264 miliar atau PT Jasuindo Tiga Perkasa dengan nilai penawaran Rp13,396 miliar. Kasus seperti ini juga muncul untuk paket-paket lelang logistik UN 2013 lainnya.(gen)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mahasiswa Optimis UU Dikti Dibatalkan

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler