Pelaku Bisnis Hingga Ustaz Adi Hidayat Meriahkan GWU 10 di Yogyakarta

Jumat, 08 Maret 2024 – 09:36 WIB
Para pegiat bisnis hingga Ustaz Adi Hidayat memeriahkan Gebyar Wirausaha (GWU) 10 di Yogyakarta. Foto: dok. SBC

jpnn.com, SLEMAN - Para pegiat bisnis hingga Ustaz Adi Hidayat memeriahkan Gebyar Wirausaha (GWU) yang sukses digelar di Sleman City Hall (SCH) Yogyakarta.

Ribuan orang dari berbagai kalangan dan para tokoh di bidang bisnis juga hadir dalam acara yang diinisiai Sukses Berkah Community (SBC).

BACA JUGA: Khusus Warga Sumbar, Simak Pesan Penting dari Ustaz Adi Hidayat

Selain Ustaz Adi Hidayat, ada juga Ustaz Adi Pratama Larisindo, Ustaz Muhammad Jazir, Jody Broto Suseno, Nanang Suherman, Rinaldy Anantadira, Wiji Asih Setiawan, Joko Wardiyanto, dan Coach Ridwan Abadi.

Dalam acara yang berlangsung pada 2-3 Maret 2024, banyak hal menarik dibahas di GWU 10 di Yogyakarta. Salah satunya datang dari  Coach Ridwan Abadi, founder SBC.

BACA JUGA: Agama Rendang Dipertanyakan, Ustaz Adi Hidayat Bilang Begini, Tegas!

Dia memaparkan soal Economic Outlook 2024, yang menurutnya, banyak uang Indonesia yang menguap ke luar negeri.

"Kenapa saat ini banyak pengusaha merasa daya beli masyarakat menurun? Rupanya, terjadi bubble ekonomi, atau uang menguap. Uang di Indonesia menguap ke luar negeri," kata Ridwan, dalam keterangannya, Jumat (8/3).

BACA JUGA: Grant Thornton Economic Outlook 2024 Kupas Tantangan dan Peluang Ekonomi Indonesia

Dia juga menyebut ada beberapa faktor yang menyebabkan bubble ekonomi, yakni munculnya pinjol, judi online, hingga berkembangnya berbagai marketplace yang masuk dalam “Project S”.

Insight menarik lainnya juga disampaikan oleh Ustaz Jazir, Imam Masjid Jogokariyan, Yogyakarta. Dia membahas mengenai usaha wakaf produktif, yang saat ini sudah berkembang begitu pesat.

"Kita tidak mungkin hidup miskin, kalau berbasis masjid. Dahulu para sahabat tidak ada yang mewakafkan masjid, tetapi yang diwakafkan adalah wakaf produktif. Maka dari wakaf produktif itu, bisa dibangun masjid, sekolah, dan lain-lain,” paparnya.

Ustaz Jazir memberikan banyak contoh terkait dampak positif wakaf produktif. Salah satunya pada kemajuan Masjid Jogokariyan, saldo bersih yang didapat dari penginapan di atas Masjid sebesar Rp 40 Juta/bulan.

Hotel tersebut dibangun dengan dana wakaf. Terdiri dari 13 pintu, sudah lengkap dengan AC, tempat tidur, dan lain-lain. Adapun Infaq masjid sepenuhnya digunakan untuk kepentingan masyarakat sekitar.

Selain penginapan, Jogokariyan juga memiliki program Yayasan Guru Mulia, sebuah program hasil wakaf produktif untuk membantu pembiayaan gaji guru.

Ini sekaligus menjadi upaya dalam menciptakan lembaga pendidikan yang berkualitas, guru yang berkualitas, namun seluruh biayanya tidak dibebankan kepada orang tua.

Acara ini makin seru dengan hadirnya Ustaz Adi Hidayat. Dia turut memberikan semangat kepada para peserta lewat pemaparannya mengenai pengusaha muslim.

"Muslim berasal dari kata Islam. Islam artinya tunduk, taat, mutlak tanpa tanya. Jadi, Muslim adalah orang yang tunduk, taat, mutlak tanpa tanya,” ungkap beliau.

Secara umum, gelaran GWU 10 fokus pada perbincangan soal transformasi bidang bisnis, mulai dari transformasi digital, produk, cara pemasaran, berubahnya UMKM menjadi korporasi hingga bagaimana transformasi menuju IPO di pasar saham. (jlo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler