JAKARTA - Tim Disaster Victim Identification (DVI) dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) yang diturunkan Mabes Polri ke Sulawesi Tengah, belum berhasil mengidentifikasi identitas pelaku bom bunuh diri di Mapolres Poso, Sulteng Senin (3/6) kemarin.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar mengatakan, sampai siang ini tim DVI dan Puslabfor masih terus menganalisis data yang diperoleh dari jasad korban pelaku.
"Tim DVI dan Puslabfor masih terus menganalisis, dan mengidentifikasi jenazah pelaku bom bunuh diri di Mapolres Poso. Hasil identifikasi sampai hari ini belum ditemukan identitas yang bersangkutan," kata Boy di gedung Humas Mabes Polri.
Kendati demikian, mantan Kapoltabes Padang itu sudah bisa memperlihatkan foto wajah pelaku yang masih bisa dikenali. Karena meski tubuhnya hancur, bagian wajahnya tidak mengalami kerusakan.
"Ini foto wajah pelaku. Estimasi usia 30-40 tahun, tinggi badan 165-170 centimeter, kulit sawo matang, rambut lurus. Ada tahi lalat berambut pada dada bagian kiri dan pada tangan kiri depan. Ada bekas jahitan pada lengan bawah kiri bagian depan." Jelas Boy Rafli.
Kadispenum Polri itu menambahkan, tim DVI sudah mengambil sampel DNA pelaku dan pihaknya berharap sesuai mekanisme yang ada, bila ada keluarga yang mengenali wajah pelaku diharapkan ikut memberikan informasi tentang identitas pelaku.
"Apabila hubungan keluarga, orangtua, kakak, adik, maka diharapkan kesediaannya diambil sampling DNA untuk dicocokkan agar diperoleh informasi tentang jatidiri pelaku," harapnya.(fat/jpnn)
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen (Pol) Boy Rafli Amar mengatakan, sampai siang ini tim DVI dan Puslabfor masih terus menganalisis data yang diperoleh dari jasad korban pelaku.
"Tim DVI dan Puslabfor masih terus menganalisis, dan mengidentifikasi jenazah pelaku bom bunuh diri di Mapolres Poso. Hasil identifikasi sampai hari ini belum ditemukan identitas yang bersangkutan," kata Boy di gedung Humas Mabes Polri.
Kendati demikian, mantan Kapoltabes Padang itu sudah bisa memperlihatkan foto wajah pelaku yang masih bisa dikenali. Karena meski tubuhnya hancur, bagian wajahnya tidak mengalami kerusakan.
"Ini foto wajah pelaku. Estimasi usia 30-40 tahun, tinggi badan 165-170 centimeter, kulit sawo matang, rambut lurus. Ada tahi lalat berambut pada dada bagian kiri dan pada tangan kiri depan. Ada bekas jahitan pada lengan bawah kiri bagian depan." Jelas Boy Rafli.
Kadispenum Polri itu menambahkan, tim DVI sudah mengambil sampel DNA pelaku dan pihaknya berharap sesuai mekanisme yang ada, bila ada keluarga yang mengenali wajah pelaku diharapkan ikut memberikan informasi tentang identitas pelaku.
"Apabila hubungan keluarga, orangtua, kakak, adik, maka diharapkan kesediaannya diambil sampling DNA untuk dicocokkan agar diperoleh informasi tentang jatidiri pelaku," harapnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Kembali Periksa Orang Dekat Anas Urbaningrum
Redaktur : Tim Redaksi